Jakarta – Kantor Perdana Menteri Kanada mengatakan bahwa PM Kanada, Justin Trudeau, dan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sepakat untuk melakukan pertemuan bulan depan. Informasi ini disampakan pada Jumat, 22 Januari 2021. Dalam pembicaraan melalui telepon sebelumnya, kedua pemimpin negara tersebut telah sepakat untuk memerangi virus corona (Covid-19) di Amerika Utara.
Laporan situs independen, worldometer, tanggal 24 Januari 2021, menunjukkan jumlah kasus virus corona di AS mencapai 25.540.003 dengan 427.089 kematian. Sedangkan di Kanada jumlah kasus sebanyak 741’958 dengan 18.962 kematian.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara di Ottawa, 20 November 2020 (Foto: voaindonesia.com/AFP)
PM Trudeau, sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu, 23 Januari 2021, adalah pemimpin asing pertama yang berbicara dengan Biden sejak pelantikan hari Rabu, 20 Januari 2021.
Keduanya "menyadari bahwa prioritas mendasar kedua negara adalah mengakhiri pandemi Covid-19 global," kata kantor Trudeau dalam sebuah pernyataan. Mereka juga membahas kolaborasi tentang vaksin.
Tidak jelas apakah pertemuan bulan depan akan dilakukan secara tatap muka atau virtual, seperti dikatakan sumber pemerintah Kanada yang tidak mau disebutkan.
Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin menyoroti "kepentingan strategis hubungan AS-Kanada" dan membahas kerja sama dalam berbagai agenda, termasuk memerangi Covid-19.
“Itu adalah panggilan yang sangat positif,” kata sumber Kanada itu. “Biden sangat menyukai Kanada. Dia memahami bahwa kami adalah mitra dan sekutu Amerika Serikat, yang merupakan perubahan nyata dari empat tahun terakhir. ”
Trudeau dan Biden telah menekankan perlunya berbuat lebih banyak untuk memerangi perubahan iklim dan "mereka menghabiskan cukup banyak waktu untuk membicarakannya," tambah sumber itu.
Presiden AS Joe Biden, disaksikan Wapres Kamala Harris, menjelaskan rencana pemerintahannya untuk membendung pandemi virus corona, di Gedung Putih Kamis, 21 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters).Trudeau, kata sumber tersebut, mengangkat dua topik yang diperdebatkan - langkah Biden untuk membatalkan izin pipa minyak Keystone XL dari Kanada ke Amerika Serikat dan proposalnya untuk memperkenalkan kebijakan "Beli Amerika" yang akan menutup perusahaan Kanada dari proyek pemerintah AS yang menguntungkan.
Gedung Putih dalam pernyatannya mengatakan Biden mengakui kekecewaan Trudeau. Kontraktor pipa TC Energy Corp mengatakan akan mengurangi lebih dari 1.000 pekerjaan konstruksi dalam beberapa minggu mendatang karena pembatalan proyek tersebut (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []