Biden dan Raja Salman Bicara Jelang Rilis Kematian Khashoggi

Presiden Joe Biden katakan kepada Raja Salman melalui sambungan telepon dia akan berusaha agar hubungan bilateral "sekuat dan setransparan mungkin"
Gambar Hatice Ceniz, tunangan wartawan Saudi Jamal Khashoggi yang dibunuh, ditayangkan dalam acara doa bersama di Washington, 2 Oktober 2018 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, Kamis, 25 Februari 2021, mengatakan kepada Raja Saudi, Raja Salman, bahwa dia akan berusaha agar hubungan bilateral negara mereka "sekuat dan setransparan mungkin." Gedung Putih mengungkapkan pembicaraan melalui telepon kedua pemimpin, menjelang rilis laporan intelijen Amerika yang sensitif tentang pembunuhan 2018 terhadap wartawan Saudi, Jamal Khashoggi.

Laporan itu adalah versi yang tidak diklasifikasikan sebagai rahasia. Menurut beberapa sumber, laporan itu tidak akan memojokkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang menyetujui pembunuhan Khashoggi di konsulat kerajaan itu di Istanbul, Turki.

biden iklim parisPresiden AS, Joe Biden, memaparkan kebijakan pemerintahannya mengenai perubahan iklim di Gedung Putih (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

Biden dan Salman membahas keamanan regional dan masalah lain. Namun, Gedung Putih tidak menyebutkan apakah keduanya menyinggung tentang laporan mengenai Khashoggi yang menjadi ujian bagi hubungan dekat sekutu itu selama puluhan tahun. Pada saat yang sama, kedua negara mencoba bekerja sama untuk menghadapi pengaruh Iran yang berkembang di Timur Tengah.

Hari Kamis, 25 Februari 2021, sore, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa percakapan itu berjalan baik. Pembicaraan itu merupakan komunikasi keduanya yang pertama sejak Biden menjabat sebagai presiden pada 20 Januari 2021.

Seseorang yang mengetahui isu itu mengatakan kepada Kantor Berita Reuters, laporan itu baru akan dirilis setelah percakapan telepon itu. Menurut sumber tersebut, rilis juga ditunda karena putra mahkota, penguasa de facto kerajaan, menjalani operasi awal pekan ini.

Khashoggi, penulis kolom pada Harian The Washington Post, yang mengkritik kebijakan putra mahkota, adalah penduduk Amerika. Rilis laporan yang tidak diklasifikasi tentang kematiannya adalah bagian dari kebijakan Biden untuk mengkalibrasi ulang hubungan Amerika-Saudi, antara lain atas pembunuhan Khashoggi. Namun, Biden menegaskan bahwa ia ingin mempertahankan hubungan yang kuat dengan salah satu sekutu terdekat Amerika itu.

raja salmanRaja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz ,mengikuti KTT G20 secara virtual di Riyadh, 26 Maret 2020. KTT G20 kali ini mengangkat tema utama tentang penanggulangan pandemi COVID-19. (Foto: ANTARA FOTO/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS/pras).

"Dan tentu saja, pemerintah berfokus pada mengkalibrasi ulang hubungan itu. Dan tentu ada area di mana kami akan menyampaikan keprihatinan dan tetap ada opsi akuntabilitas. Ada juga area di mana kami akan terus bekerja sama dengan Arab Saudi, mengingat ancaman yang mereka hadapi di wilayah itu," kata Jen Psaki, juru bicara Gedung Putih.

Khashoggi dibujuk untuk datang ke kantor misi Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Di sana dia dibunuh oleh tim operasi Saudi yang terkait putra mahkota. Hingga kini jasadnya tidak pernah ditemukan (ka/lt)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Laporan intelijen Amerika Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi
Laporan intelijen Amerika soal pembunuhan Jamal Khashoggi diperkirakan mengarah ke Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman
Amerika Didesak Rilis Laporan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Pemerintahan Presiden Joe Biden didesak untuk merilis laporan yang tidak bersifat rahasia pembunuhan wartawan Washington Post, Jamal Khashoggi
Tunangan Jamal Khashoggi Buat Film Dokumenter
Tunangan dari mendiang Jamal Khashoggi mempersembahkan sebuah dokumenter mengenai kehidupan Khashoggi
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.