London – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan kepada Presiden AS, Joe Biden, bahwa dia antusias untuk membentuk perjanjian perdagangan baru antara AS dan Inggris. Selain perjanjia dagang kedua pemimpin juga membahas isu pandemi virus corona global.
Dorongan Johnson itu disampaikan dalam percakapan telepon, 23 Januari 2021, antara kedua pemimpin yang membahas berbagai isu, termasuk respon global terhadap pandemi virus corona serta keputusan AS bergabung dalam perjanjian iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), ini menurut pernyataan dari Downing Street 10 (kantor perdana menteri).
Sebuah perjanjian perdagangan antara kedua sekutu itu merupakan prioritas lebih besar bagi Johnson ketimbang Biden. Inggris memegang kontrol atas kebijakan perdagangan nasionalnya pada awal bulan menyusul akhir periode transisi pasca Brexit.
Juru Bicara Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan pada Jumat, 22 Januari 2021, bahwa pemerintah AS belum punya target untuk membentuk perjanjian perdagangan baru dengan Inggris, karena perhatian Biden masih memusatkan perhatian untuk mengendalikan pandemi virus corona dan menekan Kongres untuk meloloskan RUU bantuan pandemi sebesar 1.9 triliun dolar.
Percakapan dengan Johsnon itu adalah hubungan telepon ketiga Biden dengan seorang pemimpin asing sejak Jumat, 22 Januari 2021. Pada Jumat sore, 22 Januari 2021, Presiden Biden berbicara dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dan Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador (vm/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []