Biden Agendakan Vaksinasi dan Pemulihan Ekonomi di KTT G7

Biden agendakan percepatan vaksinasi virus corona (Covid-19) dan pemulihan ekonomi global adalah isu sentral dalam KTT G7
Presiden Joe Biden didampingi Wapres Kamala Harris (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Percepatan vaksinasi virus corona (Covid-19) dan pemulihan ekonomi global adalah isu sentral dalam KTT G7. Pertemuan ini adalah kesempatan pertama bagi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk mempertajam profil kebijakan luar negerinya, terutama seputar China.

Konferensi Tingkat Tinggi G7 pada Jumat, 19 Februari 2021, mendatang akan menjadi ajang pertama bagi Presiden Joe Biden untuk bertatap muka dengan pemimpin negara-negara industri maju lain. Meski program imunisasi massal dan stimulus ekonomi ditetapkan sebagai agenda utama, Biden tetap mengagendakan masalah China untuk ikut dibahas.

ilustrasi perdaganganIlustrasi (Foto: dw.com/id)

"Pertemuan virtual dengan para pemimpin perekonomian pasar bebas akan membuka kesempatan bagi Presiden Biden untuk membahas perang melawan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi global,” demikian menurut keterangan pers Gedung Putih.

Pertemuan tahun ini akan digelar secara virtual oleh Inggris yang mendapat giliran menjadi Presiden G7. Dalam kesempatan itu Perdana Menteri Borris Johnson sudah menetapkan percepatan vaksinasi dan paket stimulus ekonomi sebagai agenda utama pembahasan.

Namun kehadiran Biden ikut menyita perhatian publik. Sejauh ini dia belum membeberkan doktrin kebijakan luar negeri AS yang baru, terutama dalam menghadapi China.

1. Dibayangi Kebijakan Trump

Terpilihnya Biden sempat ditanggapi secara positif oleh Beijing. Reaksi itu dianggap lazim, setelah berakhirnya masa jabatan Presiden Donald Trump yang penuh konflik. Namun suksesi di Washington tidak mengurangi benih perpecahan di antara kedua negara.

"Presiden Biden juga ingin mendiskusikan pentingnya arus investasi untuk memperkuat daya saing kolektif negara-negara G7, dan pentingnya memperbaharui regulasi global untuk menghadapi tantangan ekonomi seperti pada kasus China,” tulis Gedung Putih lagi.

Sejak mulai menjabat 20 Januari silam, Biden sudah membatalkan lusinan kebijakan pendahulunya. Trump membawa AS keluar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Perjanjian Iklim Paris. Dia juga menarik dukungan AS dari Kemitraan Dagang Trans-Pasifik (TPP).

dagang as chinaRivalitas dagang AS dan China (Foto: dw.com/id)

Akibatnya sebagian negara TPP, Jepang, Korsel, Australia dan ASEAN, beralih meratifikasi perjanjian dagang bentukan Cina. Ketika diresmikan, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) didaulat sebagai perjanjian perdaganfan yang terbesar di dunia.

Trump menuduh Beijing merawat praktik ekonomi yang tidak sehat seperti manipulasi mata uang atau pencurian atas kekayaan intelektual. Keluhan serupa disuarakan Biden saat berbicara dengan Xi Jinping, Rabu, 10 Februari 2021, pekan lalu.

"Presiden menggarisbawahi kekhawatirannya tentang praktik ekonomi koersif dan tidak adil oleh Beijing,” tulis Gedung Putih dalam siaran pers usai percakapan pertama antara kedua kepala negara.

2. Saatnya Belanja Besar 

KTT G7 akan dihadiri Jepang, Kanada, Jerman, Italia, Prancis, serta dua lembaga tertinggi Uni Eropa, Dewan dan Komisi Eropa. Melalui pertemuan ini, PM Johnson, ingin memperkuat citra Inggris pasca Brexit dan berjanji akan mengkoordinasikan upaya internasional memerangi pandemi.

"Lompatan quantum di sains telah memberikan kita vaksin yang dibutuhkan untuk mengakhiri pandemi ini,” kata dia. "Sekarang pemerintahan negara-negara di dunia bertanggunjawab bekerjasama untuk menggunakan vaksin ini sebaik-baiknya.”

Keberhasilan vaksinasi, kata Johnson, akan mempercepat pemulihan ekonomi. Hal ini juga ditegaskan Presiden Biden. Dia mendesak semua negara industri maju agar mempertahankan "dukungan ekonomi bagi program pemulihan.”

Pertengahan Januari lalu dia mengajukan paket stimulus ekonomi senilai USD 1,9 triliun yang antara lain diarahkan untuk meminimalisir dampak pandemi pada kelas menengah dan bawah.

warga lansiaWarga lansia di Chile mengantre untuk dapatkan vaksinasi virus corona (Foto: dw.com/id)

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, juga mengimbau negara-negara G7 agar tak segan mengucurkan dana stimulus. "Saatnya untuk belanja besar,” kata dia. Menurutnya dukungan finansial yang kokoh akan menghasilkan pemulihan yang stabil dan berkelanjutan.

Yellen juga menilai G7 harus bekerjasama dengan institut keuangan global, seperti Dana Moneter Internasional atau Bank Dunia, untuk menanggulangi dampak pandemi pada negara miskin. Dia mengaitkan program pemulihan dengan upaya global memerangi perubahan iklim.

"Kami memahami peranan krusial yang harus dimainkan AS dalam upaya iklim global,” kata dia [rzn/hp (rtr, ap)]/dw.com/id. []

Berita terkait
IMF: Pemulihan Ekonomi Global Lebih Cepat dari Ekspektasi
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global yang terimbas pandemi Covid-19 akan pulih lebih cepat dari ekspektasi.
IMF Ingatkan Prospek Ekonomi Global Masih Tidak Pasti
Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan bahwa krisis ekonomi global tidak separah yang dikhawatirkan, namun prospek tetap tidak pasti.
130 Negara di Dunia Belum Mulai Vaksinasi Virus Corona
Dirjen WHO sesalkan kesenjangan dalam vaksinasi virus corona karena 75% vaksinasi hanya berlangsung di 10 negara sedangkan 130 negara belum mulai