BI Siapkan Pasar Sindu Bali Memasuki New Normal

BI bekerja sama dengan BMPD Provinsi Bali meresmikan Pasar Sindu Sanur sebagai kawasan pasar digital berbasis QRIS.
BI meluncurkan Pasar Sindu Sanur Provinsi Bali sebagai kawasan pasar tradisional digital berbasis QRIS, Sabtu 27 Juni 2020, di Sanur Denpasar. (Foto: Dokumentasi BI Perwakilan Bali).

Denpasar - Dalam menyambut era new normal, Bank Indonesia bekerja sama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali meresmikan Pasar Sindu Sanur sebagai kawasan pasar tradisional digital berbasis QRIS (Quick Respons Code Indonesian Standard) pada Sabtu 27 Juni 2020, di Sanur Denpasar.

Penetapan Pasar Sindu Sanur sebagai kawasan pasar tradisional digital berbasis QRIS ini untuk memaksimalkan penerapan adaptasi kebiasaan baru atau news normal mendukung penerapan protokol kesehatan masyarakat aman berniaga. Menurut Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Pasar Sindu saat ini sudah memiliki sarana pemasaran berbasis digital melalui web pasar. 

Pedagang di Pasar Sindu sudah menerapkan transaksi pembayaran berbasis QRIS yang sudah disediakan bank-bank penyedia.

Baca Juga: Cara BI Bali Membuat QRIS Meningkat 253 Persen 

"Dengan QRIS, transaksi bersifat cepat, mudah, dan aman juga dapat mengurangi risiko penularan virus," kata Trisno.

Trisno menambahkan, pedagang di Pasar Sindu sudah menerapkan transaksi pembayaran berbasis QRIS yang sudah disediakan bank-bank penyedia. Dengan sarana dan prasarana yang telah berbasis digital tersebut, Pasar Sindu telah siap bertransformasi menjadi kawasan Pasar Tradisional Digital  berbasis QRIS.

Menurutnya, digitalisasi transaksi di wilayah kota Denpasar ini akan dilanjutkan ke wilayah lain, melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sampai pedagang kaki lima. Perwakilan bank antara lain, BPD Bali, BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA, dan Bank Danamon juga berkomitmen melanjutkan program ini dan merealisasikan a Denpasar sebagai smart city.

Sampai dengan akhir Juni 2020, jumlah merchant QRIS di Bali  mencapai hampir 100.000. "Dengan adanya komitmen perbankan dan dukungan dari pemerintah daerah, kami yakin merchant yang akan menggunakan QRIS hingga akhir tahun 2020 minimal mencapai 200.000," ucap  Trisno.

Kendati di tengah pandemi, masyarakat dapat tetap produktif dan aman dalam melaksanakan usaha.

Trisno  mengajak masyarakat untuk senantiasa tertib dan disiplin dalam menerapkan himbauan pemerintah. Sebisa mungkin melakukan transaksi pembayaran secara nontunai menggunakan QRIS guna meminimalisir risiko penularan Covid-19.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno NugrohoKepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho menggelar web seminar, Kamis 4 Juni 2020 tentang pentingnya digitalisasi di industri pariwisata Bali di era new normal. (Foto: Tagar|Nila Sofianty).

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, sosialisasi dan penyebarluasan informasi di masyarakat sangat penting di tengah pandemi Covid-19 ini. "Kendati di tengah pandemi, masyarakat dapat tetap produktif dan aman dalam melaksanakan usaha," katanya.

Menurutnya perekonomian harus tetap berputar, namun tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan. Pencanangan kawasan pasar digital berbasis QRIS, memberikan bantuan masker dan face shield, serta pemasangan pembatas antara pedagang dan pembeli merupakan sebuah solusi bagi pasar tradisional untuk tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.

Selain peluncuran Pasar Sindu Sanur sebagai kawasan pasar tradisional digital berbasis QRIS, juga dilaksanakan penyerahan bantuan 10 ribu masker dan face shield kepada seluruh pasar tradisional dan pasar rakyat di kota Denpasar oleh Badan Musyawarah Perbankan Daerah.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, IB Gede Sidharta Putra mengapresiasi  kepada semua pihak yang telah mendukung kemajuan Pasar Sindu. Sejak awal keberadaan, Pasar Sindu, Sanur, Bali sudah mendapatkan perhatian berbagai kalangan.

Simak Pula: BI: 60 Ribu Merchant di Bali Sudah Gunakan QRIS

Dengan diterapkannya kawasan pasar tradisional digital berbasis QRIS ini, Sidharta berharap dapat memberikan kemudahan transaksi dan untuk mendukung penerapan protokol kesehatan berniaga. Tentu ini sangat bermanfaat sebagai upaya mendukung adaptasi kebiasaan baru, serta sebagai penerapan protokol kesehatan, sehingga transaksi yang dilaksanakan tak perlu lagi bersentuhan langsung. "Hal ini mengingat Pasar Sindu juga  salah satu pasar rakyat yang menjadi destinasi kunjungan wisatawan mancanegara,” tutur Sidharta. []

Berita terkait
Cara BI Bali Membuat QRIS Meningkat 253 Persen
Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kian meluas di Bali dengan catatan peningkatan 253 persen
BI Sebut Pengguna QRIS di Bali Meningkat 200 Persen
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengatakan setidaknya sudah 80.717 merchant di Pulau Dewata telah menggunakan QRIS.
BI: 60 Ribu Merchant di Bali Sudah Gunakan QRIS
BI Kantor Perwakilan Bali menyebutkan, hingga Februari 2020, sebanyak 60 ribu merchant telah bergabung dalam sistem pembayaran digital QRIS.