Jakarta - Penyebaran virus corona jenis Covid-19 yang sudah masuk ke Tanah Air telah mempengaruhi dunia usaha. Namun Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2 persen untuk tahun 2020 ini.
Menurut Perry, target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tercapai apabila pemerintah dan BI mampu mendorong efektivitas dari berbagai stimulus fiskal dan moneter yang telah dikeluarkan. “Kalau masih bisa di-push stimulus fiskalnya masih bisa didorong sampai 5,2 persen. Kalau kita turunkan suku bunga ditambah likuiditas bisa 5,2 persen,” ucapnya di Hotel Pullman Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.
Perry menambahkan, sebenarnya BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 sebesar 5,1 persen. Namun melalui kebijakan dan stimulus fiskal baru maka mampu mencapai 5,2 persen. Ia merinci BI memproyeksikan pertumbuhan untuk triwulan-I 4,9 persen, triwulan-II 5 persen, triwulan-III 5,1 persen, dan triwulan-IV sebesar 5,2 persen sehingga secara keseluruhan dapat mencapai 5,1 persen untuk 2019 ini.
“Kenapa kemarin kami usulkan 5-5,2 persen karena sudah memperhitungkan dampak virus corona sampai dengan RDG (Rapat Dewan Gubernur) bulan lalu dengan stimulus policy monetary dan stimulus fiskal,” kata Perry.
Di sisi lain, tutur Perry, pihaknya akan membuat kalkulasi lebih lanjut dengan memantau perkembangan wabah virus corona di Indonesia. BI akan mengumumkan perkembangan terbaru terkait pertumbuhan ekonomi tersebut saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan depan.
“Tapi dengan merebaknya tadi, kami kalkulasi lagi, karena kami masih proses kalkulasi, nanti kami umumkan hari kedua RDG pada pukul 14.00 WIB. Mungkin akan lebih rendah dari itu karena dampaknya lebih luas dari yang kita perkirakan,” tutur Pery.[]