BI Optimistis Indonesia Bisa Manfaatkan Ekonomi Digital

Jumlah kaum milineal yang banyak bisa menjadi potensi bagi Indonesia untuk meningkatkan ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Presiden Joko Widodo membuka Pameran Indonesia Business and Development 2017 di Jakarta, Rabu (20/9). Presiden dalam sambutannya mengatakan bahwa perubahan pola konsumsi masyarakat berpengaruh pada pola produksi di era ekonomi digital. (Foto: Ant/Puspa Perwitasari)

Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng optimistis Indonesia bisa memanfaatkan ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. "Kami lihat Indonesia dapat memanfaatkan ekonomi digital sebagai "new source of economic growth". Pertama karena jumlah penduduk kita yang semakin banyak kaum milenialnya," katanya dalam seminar bertajuk "Menuju Indonesia Unggul Melalui Ekonomi Digital di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019, seperti diberitakan dari Antara.

Selain itu, menurut Sugeng, akses terhadap teknologi relatif belum merata meski animo masyarakat menggunakan layanan teknologi cukup tinggi. Pengguna ponsel pintar (smartphone) di Tanah Air saat ini mencapai 371,4 juta pengguna atau 142 persen dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa. Namun, penetrasi internet di Indonesia masih relatif rendah. Berdasarkan data internetworldstats, penetrasi internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau sekitar 53 persen dari total populasi yang diperkirakan mencapai 269,54 juta jiwa.

Selain itu kata Sugeng, tingkat inklusi keuangan di Indonesia juga masih sebesar 49 persen berdasarkan data survei akhir 2017 lalu. Untuk itu, BI mendorong perkembangan ekonomi digital agar dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yaitu melalui tiga strategi utama sistem pembayaran di era ekonomi digital.

Pertama yaitu menetapkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Kedua, mendorong peningkatan elektronifikasi transaksi pembayaran. Ketiga, mendorong program persiapan pemasaran online UMKM (on boarding UMKM) ke ekonomi digital."Hal tersebut dapat dicapai melalui sinergi yang baik antara Bank Indonesia dengan otoritas terkait dan dengan pelaku industri sehingga dapat mendukung kemajuan dan keunggulan Indonesia," kata Sugeng.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI mengatakan Erwin Haryono mengatakan pengambil kebijakan di Indonesia harus tepat dalam memberikan respons yang memadai dalam menghadapi disrupsi berupa perkembangan digitalisasi agar tetap berkembang dan mendukung perekonomian secara keseluruhan. "Inisiatif-inisiatif yang sedang dilakukan Bank Indonesia disusun untuk mendukung perkembangan ekonomi digital tersebut," katanya.

Hal senada juga disampaikan Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital OJK Sukarela Batunanggar. Menurutnya, pelaku industri, teknologi finansial (fintech), dan perbankan harus adaptif dalam merespons tantangan ekonomi digital."Perlu dilakukan inovasi terkait ekonomi digital karena terdapat peluang berupa ruang pertumbuhan yang sangat besar," ujarnya.

Berita terkait
Rudiantara: Yogyakarta Ujung Tombak Ekonomi Digital
Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara menegaskan konsep smart city merupakan konsep yang berfokus melayani masyarakat lebih baik.
Angkat Isu Ekonomi Digital di APEC, Jokowi Yakin Datangkan Peluang Bagi UKM
Angkat isu ekonomi digital di APEC, Jokowi yakin dapat mendatangkan kesempatan baru bagi masyarakat yang tak terjangkau oleh pola bisnis sebelumnya dan UKM.
Dorong Ekonomi Digital, Jokowi Janji Pangkas Peraturan
Presiden Joko Widodo berjanji memangkas regulasi guna mempercepat terciptanya inovasii baru di sektor industri mendorong ekonomi digital di Tanah Air.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.