BI: Neraca Pembayaran RI di Triwulan III Surplus 2,1 M Dolar AS

Bank Indonesia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di triwulan III-2020 kembali surplus sebesar USD 2,1 miliar.
Logo Bank Indonesia. (Foto: Tagar/Twitter/@bank_indonesia)

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2020 kembali surplus mencapai USD 2,1 miliar. Kondisi surplus tersebut melanjutkan tren positif pada triwulan sebelumnya yang mencapai 9,2 miliar dolar AS.

"Surplus NPI yang berlanjut tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, 20 November 2020.

Surplus NPI yang berlanjut tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial.

Baca juga: Industri Perhiasan Agresif, Kemenperin Lakukan Pengembangan

Sehingga, dengan perkembangan surplus NPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2020 mengalami peningkatan menjadi 135,2 miliar dolar AS. Ini setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah.

Surplusnya transaksi berjalan pada triwulan III-2020, kata Onny, ditopang oleh peningkatan surplus neraca barang. Sebab, transaksi berjalan pada triwulan III-2020 tercatat mengalami surplus USD 1,0 miliar (0,4 persen dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit 2,9 miliar dolar AS (1,2 persen dari PDB).

"Surplus transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca barang seiring dengan perbaikan kinerja ekspor di tengah masih tertahannya kegiatan impor sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat," ucapnya.

Sementara, di sisi lain defisit neraca jasa mengalami peningkatan dipengaruhi oleh peningkatan defisit jasa perjalanan lantaran kunjungan wisatawan mancanegara yang masih rendah, serta peningkatan defisit jasa lainnya, seperti jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi seiring peningkatan impor jasa untuk kebutuhan penunjang aktivitas masyarakat yang lebih banyak dilakukan secara daring selama pandemi Covid-19. 

Sedangkan defisiti neraca pendapatan primer meningkat, terutama didorong oleh pembayaran imbal hasil atas investasi langsung yang meningkat.

Onny juga menjelaskan transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2020 mencatat surplus, di tengah penyesuaian aliran modal karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Jumlah surplus transaksi modal dan finansial pada tiwulan III-2020 mencapai 1,0 miliar  dolar AS (0,4 persen terhadap PDB), ini setelah mengalami surplus 10,6 miliar dolar AS (4,3 persen terhadap PDB) pada kuartal sebelumnya.

Surplus tersebut ditopang oleh aliran masuk investasi langsung dan neto investasi lainnya, di tengah penyesuaian investasi portofolio seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Aliran masuk investasi langsung tetap terjaga sejalan dengan ekonomi domestik yang membaik.

Baca juga: Kemenperin Latih Sektor IKM Manfaatkan Teknologi Digital

Transasksi investasi lainnya juga mengalami surplus didorong oleh penarikan pinjaman pemerintah dalam rangka mendukung pembiayaan penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta penarikan simpanan sektor swasta di luar negeri, sejalan dengan kebutuhan pembayaran pinjaman luar negeri. 

Sementara itu, investasi portofolio mencatat net outflows sebesar USD 1,9 miliar, setelah mencatat net inflows sebesar 9,8 miliar dolar AS pada kuartal sebelumnya.

Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan BI dan berkoordinasi erat dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata dia, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik tetap terjaga.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," ujar Onny. []

Berita terkait
Neraca Dagang RI-AS Diprediksi Surplus Jika Biden Menang
Jika Joe Biden terpilih menjadi presiden Amerika Serikat dinilai bisa mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia dengan AS nantinya.
BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$ 2,33 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan mengalami surplus US$ 2,33 miliar pada Agustus 2020.
BI Beli Obligasi SBN Mencapai RP 342,52 Triliun
Bank Indonesia (BI) membeli obligasi Surat Berharga Negara (SBN) pemerintah senilai Rp 342,52 triliun, untuk mendukung APBN dalam program PEN.
0
Cara Mudah Download Aplikasi Mypertamina
Adapun pendaftaran dilakukan melalui website MyPertamina, yaitu subsidi tepat mypertamina.id yang akan dibuka per 1 Juli 2022.