Bertambah 9, Pasien Corona Meninggal di Aceh Menjadi 291

Satgas Covid-19 Aceh menyebutkan jumlah kasus corona di Aceh mencapai 7.770 orang. 291 di antaranya telah meninggal dunia.
Proses pemakaman salah satu pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa, 29 September 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Jumlah kasus aktif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh saat ini sebanyak 1.233 orang atau 15,9 persen dari seluruh kasus akumulatif yang mencapai 7.770 orang, kasus positif sembuh 6.246 atau 80,4 persen dan kasus meninggal dunia 291 orang atau 3,7 persen.

“Kasus aktif merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang masih dirawat, baik dengan isolasi mandiri, isolasi di tempat khusus, maupun penderita simtomatik (bergejala) yang dirawat di rumah sakit,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media, Kamis, 12 November 2020.

Saifullah menjelaskan, kasus aktif Covid-19 bisa terus berkurang atau malah bertambah lagi tergantung dari dinamika kasus harian. Kasus aktif akan berkurang apabila kasus konfirmasi baru lebih rendah daripada jumlah penderita yang sembuh, atau meninggal dunia.

Meski kasus lama tetap dicatat dan dilaporkan sebagai data kumulatif kasus meninggal dunia Covid-19 di Aceh.

Kasus meninggal dunia yang dilaporkan hari ini sebanyak 9 orang bukan kasus baru, melainkan kasus-kasus lama, yakni 4 orang warga Simeulue meninggal pada 14 September hingga 12 Oktober 2020, dan 5 orang warga Pidie yang meninggal tanggal 21 Oktober hingga 8 November 2020.

“Meski kasus lama tetap dicatat dan dilaporkan sebagai data kumulatif kasus meninggal dunia Covid-19 di Aceh, sehingga data epidemiologis Satgas Covid-19 Aceh singkron dengan data kabupaten/kota, dan bahkan data nasional,” tuturnya.

Saifullah juga melaporkan kasus Covid-19 Aceh secara akumulatif sejak kasus konfirmasi pertama dilaporkan pada 27 Maret 2020. Jumlah kasus Covid-19 Aceh sudah mencapai 7.770 orang, sedang dalam perawatan 1.233 orang, sudah sembuh 6.246 orang, dan meninggal dunia 291 orang.

Ada penambahan kasus konfirmasi baru yang dilaporkan sebanyak 51 orang, yang meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 15, warga Aceh Besar dan Pidie masing-masing 11 orang.

Kemudian warga Aceh Selatan dan warga Aceh Tamiang sama-sama 4 orang. Selanjutnya warga Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Utara, dan Subulussalam masing-masing 1 orang. Sedangkan 2 orang lainnya merupakan warga dari luar daerah.

Sementara itu jumlah penderita Covid-19 yang dilaporkan yang sembuh selama 24 jam terakhir bertambah sebanyak 29 orang, yang meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 18 orang, warga Kota Lhokseumawe 6 orang, warga Kabupaten Aceh Tamiang 4 orang, dan 1 orang warga Aceh Timur.

“Alhamdulillah tidak ada penderita Covid-19 di Aceh yang dilaporkan meninggal dunia dalam empat hari terakhir, kecuali kasus lama yang pencatatannya disingkronkan,” katanya.

Lebih lanjut, Jubir Covid-19 Aceh itu, melaporkan kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi sebanyak 630 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 47 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 550 sudah selesai isolasi, dan 33 orang meninggal dunia.

Sedangkan jumlah kasus suspect di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 3.946 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.614 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 324 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 8 orang isolasi di rumah sakit. []

Berita terkait
Pingin Zona Hijau, Wali Kota Banda Aceh Genjot Razia Prokes
Wali Kota menargetkan Banda Aceh akan menuju zona hijau resiko persebaran Covid-19 pada akhir November nanti.
Tinjau RSUDZA, Sekda Aceh: Idealis Tapi Harus Realistis
Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah meminta manajemen RSUDZA agar terus memperbaiki kinerja pelayanan serta sarana dan prasarana.
Anggaran Tenaga PDPK di Aceh Tamiang Rp 2 Miliar per Tahun
Setiap tahun Pemerintah Aceh Tamiang mengeluarkan Rp 2 miliar untuk Pegawai Dengan Perjanjian Kerja (PDPK).
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi