Jepara - Natal membawa berkat bagi para perajin kayu di Jepara, Jawa Tengah. Para perajin ukir relief kayu kebanjiran order, khususnya jenis ukiran bertema jamuan terakhir.
Seperti di bengkel kerja milik David Ryan, warga Desa Kecapi, Kabupaten Jepara. Ia menyebut pesanan relief perjamuan terakhir Yesus sudah mulai meningkat sejak awal tahun 2019. Lantaran, pembuatan motif tersebut membutuhkan waktu sekitar enam bulan.
Kalau tahun lalu sekitar 15 pesanan, ini meningkat sekitar 50 persen.
Lamanya proses produksi dikarenakan teknik pembuatan relief tergolong cukup sulit. Selain itu, tenaga pembuatnya masih sedikit.
"Kalau teknik buat relief cukup sulit, yang buat pun hanya tertentu yang bisa. Di tempat saya hanya dua orang yang bisa buat relief. Maka dari itu, pembeli harus sedikit bersabar," kata David, Selasa 17 Desember 2019.
Dikatakan, permintaan relief perjamuan terakhir mengalami tren kenaikan dari tahun ke tahun. Tahun ini saja, ia sudah menerima 25 pesanan relief tema tersebut.
"Kalau tahun lalu sekitar 15 pesanan, ini meningkat sekitar 50 persen. Pesanannya, berasal dari Pulau Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Maluku, dan Papua," ucap dia.
Terkait harga, David mengaku menjual mulai dari harga di atas Rp 1 juta hingga puluhan juta. Hal itu bergantung pada besar kecilnya kerajinan dan kualitas kayu yang digunakan. []
Baca juga:
- Satire Natal Jurnalis di Siantar, Jembatan Putus
- Tous Les Jours Pamer Kue Natal dan Tahun Baru
- Jaringan Seluler Dijamin Lancar Natal dan Tahun Baru