Jakarta - Beredar video Papua Merdeka dalam ajang kongres Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ke-37 yang berlangsung di Manokwari, Papua Barat. GMKI kemudian mengklarifikasi isi video tersebut.
Ketua Umum PP GMKI demisioner Korneles Galanjinjinay didampingi panitia kongres dan Ketua Umum PP GMKI terpilih Jefri Gultom, menyebut saat kongres berjalan di mana juga membahas masalah-masalah Papua, ada video yang beredar tentang GMKI dan Papua Merdeka.
"Kami mengklarifikasi bahwa video itu tidak benar. Itu di luar daripada materi kongres dan itu bukan kesepakatan forum kongres. Di GMKI tidak mendukung Papua Merdeka dalam kongres ke-37 di Manokwari, Papua Barat," kata Korneles, dalam sebuah video yang diterima Tagar, Sabtu, 5 Desember 2020.
Baca juga: Provokasi Tahunan Benny Wenda, Teriak Papua Pisah dari Indonesia
Kemudian disebutkan, GMKI dengan semangat nasionalisme hadir dan terus berusaha, mendukung, dan memperjuangkan NKRI harga mati dari Sabang sampai Merauke.
Untuk kesejahteraan di Papua, bahwa negara itu harus benar-benar hadir dan GMKI akan terus mengawal
Dia meminta agar semua pihak tidak terprovokasi oleh apapun apalagi dalam situasi seperti saat ini.
"Kami terus berjuang bersama masyarakat Papua untuk tetap mendukung cara-cara yang baik menghadirkan pemerintahan, untuk mendekatkan pemerintah pusat dengan masyarakat di tanah Papua," ujarnya.
Dikatakan, banyak senior GMKI di Papua, khususnya di Manokwari, Papua Barat, termasuk sejumlah anggota DPRD, tidak ada sama sekali niat untuk menyebarkan video yang berkaitan dengan mendukung kelompok-kelompok separatis.
Baca juga: Benny Wenda, Proklamator Papua Merdeka Sembunyi di Inggris
"GMKI hadir dan sekaligus berjuang bersama masyarakat Papua menegakkan NKRI, Pancasila, Bineka Tunggal Ika," katanya
Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom kesempatan yang sama mengatakan, masyarakat di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauku agar tidak terprovokasi oleh video yang beredar tentang GMKI dan Papua Merdeka.
"Bagi GMKI, Pancasila dan NKRI itu sudah final. Namun perlu diberikan catatan bahwa untuk kesejahteraan di Papua, bahwa negara itu harus benar-benar hadir dan GMKI akan terus mengawal hal tersebut," kata Jefri.[]