Benda Diduga Bom Buku Ditemukan di Depan Gereja GPIB Effatha Jakarta

Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom buku ditemukan di seberang Gereja GPIB Efftha di Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Benda diduga bom buku di seberang Gereja GPIB Efftha di Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 2 April 2021.(Foto:Tagar/Tribun)

Jakarta – Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom buku ditemukan di seberang Gereja GPIB Efftha di Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 2 April 2021 malam. Paket yang diduga bom buku itu, ditujukan untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.

Sedangkan pengirimnya bernama Drs Sulaiman Azhar LC, alamat Jalan Bahagia Gang Panser No 29. Paket bom buku tersebut terbungkus amplop berwarna cokelat. Ditemukan di dalamnya surat pengantar, berisi permohonan bagi Ulil Abshar agar menulis nama pengantar buku tersebut.

Benda itu berbentuk buku dan diletakkan di halte yang berada persis di depan gereja. Sedangkan buku tersebut memiliki cover atau sampul bertuliskan "Sabili Teror Intelijen Memberangus Gerakan Islam. 

Setelah diperiksa, Polisi memastikan tak ada unsur logam dalam benda mencurigakan yang ditemukan di halte depan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha tersebut. Kini, benda berupa buku itu sudah dibawa tim Gegana untuk diobservasi.

"Sudah saya observasi dan scanning tidak ada ditemukan (unsur logam dalam buku),(Hanya) satu buku aja, itu (Majalah Gatra). Itu nempel, cover atasnya itu jadi satu" tutur Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Gatot Mangkurat pada hari yang sama.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Adriansyah menambahkan, meski hanya buku, dirinya belum bisa memastikan apakah benda itu berbahaya atau tidak karena sedang dilakukan observasi. Kejadian ini, membuat polisi langsung melakukan sterilisasi di sekitar lokasi atau gereja itu. Hal ini, dilakukan untuk memastikan kondisi benar-benar aman.

"Setelah benda mencurigakan tersebut ditangani oleh Jibom. Kita tentu mengembalikan suasana lingkungan seperti semula. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Setelah ini kita akan membuka police line, biar masyarakat melakukan kegiatan seperti semula yang sebelumnya akan kita sterilisasi ulang area tersebut untuk memastikan masyarakat aman," tegasnya.

"Ya sekitar area tempat ibadah ini saja (sterilisasi ulang). Gereja yang lain sesuai dengan prosedur dan arahan pimpinan sudah dilakukan sesuai prosedur," tambahnya. 

Sebelumnya, seorang teroris menyerang Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu sore, 31 Maret 2021. Sosok perempuan dengan senjata api berhasil dilumpuhkan polisi dengan tembakan hingga tewas. Sedangkan tiga hari sebelumnya, Minggu pagi, 28 Maret 2021, bom bunuh diri juga terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. []

Berita terkait
Benang Merah Bom Katedral Makassar dan Teror Mabes Polri
Membedah isi surat wasiat Lukman Alfariz pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, dan isi surat wasiat Zakiah Aini lone wolf Mabes Polri.
Aturan Baru Pergi ke Gereja Setelah Terjadi Bom di Katedral Makassar
Pergi ke gereja kini ada aturan khusus agar polisi mudah dalam menjaga keamanan dari ancaman teroris yang bisa menyerang kapan saja. Ini aturannya.
Surat Wasiat L Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Pria berinisial L yang bunuh diri dengan bom di Gereja Katedral Makassar sudah yatim sejak usia lima tahun. Ia menulis wasiat kepada ibunya.