Makassar - Kebakaran hebat yang menimpa permukiman padat penduduk di Jalan Baji Pamai, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menghanguskan 16 rumah semi permanen, Minggu malam 8 September 2019.
"Dari data sementara, 16 unit rumah hangus terbakar dan tidak sampai 50 kepala keluarga (KK)," kata Lurah Tamparang Keke, Nurhayati Husaen saat ditemui di lokasi kejadian.
Dari informasi yang diterima, kata Nurhayati, api pertama kali berasal dari salah satu rumah warga bernama Dg Tuju. Awalnya, warga sekitar mencium seperti bau terbakar dan tak lama kemudian api pun langsung membesar.
Karena kondisi rumah saling berdekatan dan padat sehingga api dengan cepat menjalar ke bangunan lainnya. Dalam peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa, tapi kondisi rumah warga mayoritas rata dengan tanah dan beberapa barang berharga warga tidak bisa diselamatkan karena api cepat membesar.
"Tidak ada korban jiwa dan dugaan sementara itu korsleting listrik. Dan untuk sementara warga yang rumahnya terbakar diungsikan ke tempat aman yaitu di kantor lurah dan ada tanah kosong tidak jauh dari lokasi," ujarnya.
Di tempat terpisah, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin mengatakan setelah pihaknya mendapatkan informasi ada kebakaran di Jalan Baji Pamai langsung menerjunkan 14 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi.
"Kami dapat informasi sekitar pukul 19.50 Wita. Awalnya kita luncurkan 8 unit armada dan karena mengingat pemukiman padat penduduk dan api cukup besar sehingga kita terjunkan dari beberapa posko hingga keseluruhan ada 14 unit," kata Hasanuddin.
Dalam proses pemadaman kebakaran ini, kata Hasanuddin, pihaknya mengalami kendala karena akses jalan yang sempit serta banyaknya warga sekitar yang memenuhi jalan atau lokasi yang membuat kendaraan susah menembus lokasi kebakaran.
"Kendala kita itu akses jalan sempit dan begitu juga banyak orang atau warga yang menonton sehingga memenuhi jalan. Setibanya di lokasi, ada warga tiba-tiba menyerang dan merusak mobil damkar pada bagian kacanya dan kaca spion," ujarnya.
Hasanuddin mengimbau jika terjadi kebakaran agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang serta menghubungi pihak damkar. Serta memberi akses jalan atau celah agar supaya mobil pemadam kebakaran bisa masuk ke areal kebakaran.
"Terpenting adalah kebakaran bukanlah tontonan sehingga warga lain tidak perlu berduyun duyun untuk menyaksikan," ucapnya. []