Bek Inggris Blunder, Lini Belakang Jadi Sorotan

Lini belakang Inggris jadi sorotan setelah melakukan dua blunder di pertandingan melawan Belanda di semifinal UEFA Nations League.
Inggris kalah akibat kesalahan pemain belakang di laga semifinal UEFA Nations League melawan Belanda di Stadion Dom Afonso Henriques, Jumat 7 Juni 2019 dini hari WIB. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Pemain belakang Inggris menjadi sorotan. Kesalahan tidak perlu yang mereka lakukan harus dibayar mahal karena menggagalkan Inggris melangkah ke final UEFA Nations League. Unggul lebih dulu, Inggris akhirnya kalah 1-3 dalam duel di semifinal melawan Belanda di Stadion Dom Afonso Henriques, Jumat 7 Juni 2019 dini hari WIB. 

Di laga itu, Inggris mengawalinya dengan bagus. Mereka unggul melalui penalti Marcus Rashford. Hanya Inggris tak mampu mempertahankan keunggulan setelah Matthijs de Ligt mencetak gol yang menyamakan skor. 

Di babak perpanjangan waktu, Belanda bisa mencetak dua gol. Diawali gol bunuh diri Kyle Walker. Selanjutnya, Quincy Promes memantapkan keunggulan de Oranje

Pertahanan Inggris yang bertumpu kepada duo bek tengah John Stones dan Harry Maguire sesungguhnya tampil bagus terutama di babak pertama. Bersama Walker dan Ben Chilwell mereka bisa meredam permainan agresif Belanda. 

Mereka malah lebih banyak membuat masalah sendiri. Mereka tidak berpikir untuk mengumpan ke tengah. Apalagi penguasaan bola mereka tidak bagus

Hanya mereka terlalu percaya diri di babak kedua. Menurut eks bek tim nasional Inggris Gary Neville kepada Sky Sport kuartet pertahanan The Three Lions tidak banyak bergerak. Padahal, mereka menghadapi permainan agresif Belanda. Tim lawan juga memberi tekanan tinggi yang memungkinkan pemain belakang melakukan kesalahan. 

Tak hanya itu, jarak antara pemain belakang dan tengah tampaknya terlalu jauh. Lubang di antara dua lini tersebut yang kemudian bisa dimanfaatkan Belanda.  

Dan itu yang terjadi di babak perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal. Maguire pun melakukan kesalahan saat mendapat tekanan dari pemain Belanda. 

"Mereka malah lebih banyak membuat masalah sendiri. Mereka tidak berpikir untuk mengumpan ke tengah. Apalagi penguasaan bola mereka tidak bagus. Maguire dalam kesulitan saat menguasai bola. Dia tak punya pilihan dan ingin mengumpan. Dia memang harus mengumpan," kata Neville, mantan bek Manchester United yang kini menjadi pandit sepak bola.     

Kesalahan Maguire

Gol kedua yang merupakan bunuh diri Walker berawal dari kesalahan Maguire yang tidak tahu harus berbuat apa sehingga dia memilih melakukan backpass kepada John Stones. Hanya, Stones kemudian malah memberikan kepada kiper Jordan Pickford yang kemudian diserobot Memphis Depay. 

Walker juga melakukan kesalahan karena berada jauh di depan sehingga kalah dalam adu sprint dengan Quincy Promes yang lebih bugar karena baru masuk di babak kedua. Tak heran bila upaya Walker membuang bola justru mengakibatkan gol bunuh diri.  

Menurut Neville seorang bek tengah seharusnya selalu siap dengan berbagai opsi saat dirinya menguasai bola. "Bek tengah seharusnya sudah punya beberapa opsi saat menguasai bola untuk diarahkan ke tengah. Ini perpaduan antara mengambil kesempatan yang seharusnya dilakukan dan bukannya tidak memiliki opsi saat bola di depan Anda," jelasnya. 

Jarak antara lini belakang dan tengah yang terlalu lebar juga menjadi sorotan Neville. Menurutnya Inggris lebih baik memakai tiga bek saat menghadapi lawan kuat. 

Manajer Gareth Southgate tegaskan bukan persoalan apakah memakai tiga atau empat bek di sebuah pertandingan. Menurutnya Inggris jelas butuh perbaikan setelah kembali gagal di babak penentuan. 

"Kami harus bermain lebih baik lagi. Harus ada perbaikan yang dilakukan. Menurut saya ini bukan berarti menghentikan apa yang sudah kami lakukan," kata Southgate. []

Berita sebelumnya:

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)