Begini Cara Pembobol Kartu Kredit Kelabui Korban

Pembobol kartu kredit itu mengakuinya kepada polisi.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky didampingi Kasubdit Cyber AKBP Musa Tampubolon saat merilis kasus tersebut di Polda Sulsel, Selasa (15/1/2019). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 15/1/2019) - Petugas Unit Cyber Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan meringkus seorang warga Kabupaten Soppeng yang terlibat kejahatan informasi dan transaksi elektronik (ITE).

Pelaku bernama Rahmat Risaldi (18), diduga melakukan pencurian data kartu kredit milik orang asing untuk digunakan membeli barang melalui internet.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani mengungkapkan, aktivitas pelaku membobol kartu kredit terendus dari laporan warga yang menjadi korban penipuan transaksi tiket pesawat. Pelaku ditangkap di sebuah daerah di Jakarta Utara, dan kini menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel.

"Polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain laptop, handphone, buku rekening koran, bukti transfer rekening, dan foto copy bukti pemesanan tiket," jelas Dicky di Polda Sulsel, Selasa (15/1).

Dicky menceritakan, seorang warga Makassar berinisial NA melaporkan Rahmat karena dianggap menipu dalam transaksi pembelian tiket pesawat.

Awalnya pelaku menawarkan tiket rute Makassar-Batam pulang pergi melalui akun Hitman Travel di Facebook. Harga yang ditawarkan diklaim setengah dari harga normal yang ditawarkan situs pembelian tiket daring Traveloka.

Korban yang tertarik, diminta mentransferkan sejumlah uang. Uang kemudian dikirimkan secara bertahap. Sebaliknya pelaku mengirimkan kode booking, yang ternyata tidak bisa digunakan korban untuk terbang.

"Hanya enam kode booking yang dapat digunakan, sedangkan empat tidak ditolak oleh maskapai dengan alasan belum dibayar. Terdapat juga pembelian tiket untuk tujuan berbeda-beda yang ditolak oleh maskapai, padahal korban sudah membayar melalui pelaku," terang Dicky.

Dari hasil penyelidikan, kepolisian mengetahui bahwa pelaku Rahmat Risaldi membeli tiket pesawat ke situs maskapai penerbangan dengan menggunakan data kartu kredit orang lain di luar negeri. Aktivitas ini dikenal dengan istilah Carding.

Selain tiket, pelaku juga bisa menggunakan data kartu kredit orang yang masih valid untuk membeli barang via daring. Pelaku mendapatkan keuntungan dengan menjual barang-barang tersebut kepada korban dengan harga miring.

"Menurut pengakuan, pelaku Rahmad, ia juga dapat membuat voucher hotel yang diduga dibayarkan dengan menggunakan kartu kredit dan itentitas milik orang lain," kata Dicky.

Ditanya terpisah, Rahmat mengaku mendapatkan data kartu kredit dan informasi orang lain melalui internet. Data didapatkan dengan metode yang umum dikenal sebagai spamming, yakni pesan palsu. Pelaku mengirimkan pesan kepada korban untuk mengklik tautan tertentu dan memasukkan data-data yang pribadi, termasuk kartu kredit.

"Saya cuma membobol data kredit dari luar negeri untuk membeli barang, karena tidak bisa dicairkan tunai," ujarnya.

Dicky menyatakan Unit Cyber Polda Sulsel masih berupaya menyelidiki lebih lanjut rekam jejak pelaku. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak lain untuk membongkar kejahatan dan jaringan pelaku. Mengingat, data yang didapatkan bahwa Indonesia memiliki pelaku carding terbanyak kedua di dunia setelah Ukraina.

Menurut DIcky, banyak transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding. Akibatnya banyak situs belanja daring yang memblokir alamat internet protocol (IP) komputer asal Indonesia. Artinya, konsumen yang berasal dari Indoensia tidak diperbolehkan belanja pada situs tersebut.

"Menurut pengakuan pelaku, dia sudah mendapatkan keuntungan puluhan juta rupiah tanpa ada modal dari kejahatan ini," kata Dicky.

Pelaku dijerat dengan Pasal 28 Juncto Pasal 36 dan Pasal 51 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pelaku terancam hukuman pidana maksimal 12 tahun atau denda Rp 12 miliar.

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu