Begini Cara Menyelamatkan Diri dari Tsunami, Longsor & Gempa

Cara menyalamatkan diri dari bencama alam gempa, longsor dan Gempa.
Ilustrasi tsunami. (Tagar/Pixabay)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan imbauan kepada masyarakat, agar selalu waspada, karena pada saat ini sedang berlangsung cuasa ekstrem yang sedang tidak bersahabat.

Sikap waspada setiap masyarakat, merupakan hal penting untung keselamatan diri masing-masing. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui potensi bencana, yang akan terjadi di sekitar tempat tinggal para warga.

"Saya mengimbau agar kita semuanya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca esktrem baik berupa hujan lebat, dan yang lain," ujar Jokowi dalam keterangan persnya pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 15 Januari 2021.

Presiden mengatakan hal serupa karena Indonesia sedang mengalami cuaca buruk, yaitu seperti banjir di sebagian tempat dan mengakibatkan longsor di beberapa titik rawan bencana. Kemudian gempa, maka dari itu setiap warga perlu sadar betapa pentingnya menjaga diri.

Berikut beberapa cara bermitigasi sesuai dengan bencana yang sedang menerpa atau lebih jelasnya pertolongan pertama untuk diri sendiri.

1. Tsunami

Untuk masyarakat yang memiliki tempat tinggal di pesisir pantai, atau para wisatawan yang sedang berkunjung ke pantai perlu mengetahui ciri dari laut yang akan mengalami tsunami.

Jika merasakan tanah bergetar kemudian terdapat suara gemuruh ombak yang tidak biasa, masyarakat diwajibkan untuk menjauhi pantai tersebut. Karena merupakan ciri-ciri akan datangnya tsunami. Hal tersebut dinamakan underwater disturbance.

Kemudian jika air laut mendadak surut, masyarakat perlu menjauhi pesisir pantai dan menjauh. Hal tersebut dinamakan Megathrust, yaitu gerakan naik dari patahan lempeng yang besar yang terdapat di dalam laut.

2. Longsor

Peristiwa longsor tidak dapat dihindarkan sewaktu musibah tersebut terjadi, namun masyarakat dapat menyelamatkan diri jauh dari sebelum peristiwa longsor terjadi.

Yaitu dengan cara masyarakat membuat bangunan tidak terletak di bagian bawah tanah, karena akan tertimpa reruntuhan tanah. Begitu juga sebaliknya, jika membangung di bagian lereng perlu mempertimbangkan jenis tanah serta fondasi rumah yang kokoh.

3. Gempa

Sedangkan untuk gempa, mitigasi yang perlu dilakukan oleh masyarakat, dengan cara keluar dari bangunan dan menjauhi bangunan tersebut. Jika jauh dari pintu keluar, diharapkan para penghuni bangunan tersebut untuk berlindung diri di bawah meja. Lalu yang terpenting dalam membuat bangunan harap dihitung dengan matang, jangan memaksakan dengan material seadanya. Bangunan yang rapuh akan membahayakan penghuninya sendiri.

Hal tersebut dapat diterapkan oleh siapa pun, Tagar hanya memberi informasi dari dasar mitigasi bencana. Supaya masyarakat lebih jelas dan praktis dalam memahami, apa saja yang perlu dilakukan sesaat bencana alam tiba. [] (Farras Prima Nugraha)

Baca juga:

Berita terkait
Banjir Kalsel, Menko PMK: Manfaatkan Alam dengan Bijak
Muhadjir Effendy imbau seluruh pihak untuk mencintai alam dan memanfaatkan alam dengan bijaksana.
Doni Minta Pendataan Kerusakan Rumah Gempa Sulbar Dituntaskan
BNPB meminta proses pendataan kerusakan rumah warga terdampak gempa bumi Sulawesi Barat agar segera diselesaikan.
872 Gardu Distribusi Listrik Terdampak Gempa 6,2 SR Sulawesi Barat
Sebanyak 872 gardu distribusi listrik terdampak gempa 6,2 skala richter (SR) di Sulawesi Barat. Gardu melayani 90.688 pelanggan listrik.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.