Beautiful Malino Gowa, Magnet Bagi Para Pelancong

Event Beautiful Malino yang di gagas pemerintah Kabupaten Gowa sulawesi Selatan menarik minat turis mancanegara. Turis asal amerika serikat ini salah satunya.
Turis Mancanegara antusian mengikuti event Beautiful Malino. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Keindahan alam Malino menjadi magnet luar biasa tidak hanya diakui oleh masyarakat lokal saja, melainkan masyarakat dari luar Sulawesi Selatan hingga mancanegara.

Malino sendiri merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daerah ini terletak 90 km dari Kota Makassar ke arah selatan.

Sejak digagas tiga tahun lalu yakni pada 2017, Malino mulai dikenal dengan event tahunannya yakni Beautiful Malino.

Event ini merupakan program Dinas Pariwisata Kabupaten Gowa untuk menghidupkan kembali Malino yang dikenal dengan julukan Kota Bunga ini.

Tidak tanggung-tanggung, ditahun pertama pelaksanaannya, Beautiful Malino dikunjungi sebanyak 20.000 orang. Di tahun kedua, sebanyak 60.000 pengunjung memadati Malino. Dan dampaknya, sekitar Rp 24 miliar perputaran uang selama pagelaran akbar yang dihelat tiga ini.

Artikel terkait: Beautiful Malino Gowa, Dua Artis Papan Atas Dihadirkan

Hal ini kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menjadi sebuah akselerasi perekonomian di tiga kecamatan, khususnya di Kecamatan Tinggimoncong.

"Akselerasi yang dimaksud adalah mereka yang berada di tiga kecamatan di dataran tinggi yakni Tinggimoncong, Tombolopao dan Parigi, itu semua adalah kecamatan yang kaya akan sayur-sayuran dan buah-buahannya. Semuanya itu bisa laku atau terjual kalau tingginya angka pengunjung yang berkunjung ke tempat tersebut," jelas Adnan.

Tingginya perputaran uang di Malino dan sekitarnya yang membuat perlunya Pemkab Gowa menggelar Festival akbar ini.

Di tahun ketiga pelaksanaan Beautiful Malino, Pemerintah Kabupaten Gowa menargetkan sekiranya 100.000 lebih pengunjung. Tentunya dengan target perputaran uang yang tidak beda jauh dari tahun kedua, yakni Rp 24 Miliar.

Tema Beautiful Malino Tahun 2019

Terkait Tema, Pemerintah Kabupaten Gowa ditahun ketiga ini mengusung tema "Romantic". Romantis kata Adnan, bukan hanya dengan pasangan, tetapi menurutnya romantis itu jika sedang berada di suasana yang baik dalam hal ini rekreasi bersama keluarga.

"Romantis juga karena bintang tamu yang datang akan membawakan lagu-lagu yang romantis. Sehingga suasana kesejukan ditambah suasana alam memperkuat suasana beautiful malino menjadi semakin romantis," kata Adnan.

Pada Beautiful Malino tahun ketiga ini Bupati termuda se kawasan Timur Indonesia ini optimis Festival tahunan ini akan masuk dalam kalender event nasional.

"Kalau optimis saya optimis, untuk masuk di kalender event nasional dari kementerian Pariwisata RI. Kemarin saya audience juga sama pak gubernur. Beliau mengatakan akan membantu untuk menyurat ke menteri pariwisata untuk mempercepat Beautiful Malino masuk di kalender event nasional. Itu akan diumumkan saat pembukaan yang dilakukan oleh gubernur," jelasnya

Banyak Turis Mancanegara Tertarik Dengan event Beautiful Malino

Selama berada di Malino, Tagar bertemu banyak turis mancanegara yang sengaja ke Malino hanya untuk menghadiri event ini.

Sebut saja Emeli, turis asing dari Amerika Serikat yang dijumpai saat Pameran Pembangunan berlangsung. Emeli mengatakan dirinya sangat senang karena bisa merasakan event terbesar yang digelar Kabupaten Gowa.

Artikel terkait: Dokter Mata Periksa Gratis di Festival Beautiful Malino

"Saya suka karena bisa melihat banyak bunga-bunga ciri khas Malino yang menghiasi stand disini, tiga hari digelar di masing-masing tempat berbeda jadi banyak pengalaman untuk saya," ujarnya singkat.

Sementara itu, Kepala Bidang Area II Wilayah Nusra dan Timur Leste pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Asisten Deputi Regional III, Hendry Noviardi mengatakan, untuk menjadikan kegiatan Beautiful Malino sebagai kalender event pariwisata nasional, terlebih dulu ada tim kurasi berdasarkan usulan dari provinsi yang disampaikan kemudian dikurasi oleh kementerian.

Hal ini disampaikannya saat kunjungan Sekretaris Daerah, Muchlis bersama Kepala Dinas Pariwisata Gowa, Sofyan Hamdi dan Plt Kabag Humas dan Kerjasama, Abdullah Sirajuddin ke Kantor Kementerian RI di Jakarta belum lama ini.

Menurut Hendry, setelah di kurasi kemudian dilakukan penilaian yang dilihat dari faktor budaya, kelamaan berlangsungnya kegiatan dan jadwal kegiatannya harus tetap tidak mengalami perubahan.

"Pelaksanaan event secara berkelanjutan dan diwaktu yang sama tiap tahunnya, waktunya jika dilaksanakan pada Juli maka tidak boleh bergeser di bulan itu. Karena jika telah ditetapkan tugas kementerian hanya mempromosikan event tersebut," tuturnya.

Kemenpar tidak ingin saat wisatawan sudah antusias untuk mengunjungi event tersebut malah kecewa karena kegiatannya berubah baik waktu maupun tempat pelaksanaan.

"Kita harapkan kepada pemerintah kabupaten agar ini didorong ke pemerintah provinsi untuk segera dipromosikan ke tingkat kementerian untuk diusulkan sebagai kalender event. Ia juga berharap agar pelaksanaan BM setiap tahunnya harus ada perubahan yang signifikan. Misalnya dari segi aktivitas pelaksanaan event ada yang berubah atau tidak monoton, paling tidak ada inovasi yang dilakukan," pesannya.

Malino tidak hanya sekadar menyuguhkan panorama alam yang menggugah pasang mata. Lebih dari itu, malino juga menyuguhkan berbagai penganan khas.

Diantaranya ada Tenteng cemilan khas yang terbuat dari gula merah dengan taburan kacang tanah. Kemudian ada buah markisa yang saat ini telah diolah menjadi berbagai produk baik minuman maupun cemilan. []

Berita terkait
0
Serahkan Alat Dukung Penyandang Disabilitas, Mensos Minta Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Menteri Sosial (Mesos) Tri Rismaharini memuji konsistensi jemaat dan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).