Ruteng - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Manggarai meminta masyarakat untuk berani laporkan pelanggaran Pilkada.
Hal itu disampaikan Kordiv Pengawasan Humas dan Hubal Bawaslu Manggarai Herybertus Harun saat menggelar rapat koordinasi pengawasan partisipatif, di Aula Efata Ruteng, Kamis 29 Oktober 2020.
Saya harap kita bisa menjadi agen pembawa pesan pengawasan ke kemasyarakat, keluarga, dan berani melapor ke jajaran pengawas.
Ia mengajak seluruh peserta rapat agar menjadi agen pembawa pesan-pesan pengawasan serta berani melapor ke jajaran pengawas apabila menemukan dugaan pelanggaran Pilkada.
"Saya harap kita bisa menjadi agen pembawa pesan pengawasan ke kemasyarakat, keluarga, dan berani melapor ke jajaran pengawas dengan menggunakan sistem aplikasi Gowaslu atau lansung mendatangi kantor Bawaslu," katanya.
Hery berharap, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan partisipatif menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi.
"Tujuan pengawasan partisipatif adalah mencegah terjadinya konflik, mendorong tingginya partisipasi publik, membentuk karakter dan kesadaran politik masyarakat, serta menjadikan Pemilu yang bermartabat dan berintegritas," ujar dia.
Sementara ketua Bawaslu Manggarai, Marselina Lorensia saat membuka kegiatan ini mengatakan tagline Bawaslu "Bersama Rakyat awasi pemilu" pada hakekatnya menunjukan bahwa masyarakat juga diberikan peran dalam melakukan pengawasan Pilkada.
"Pasal 131 Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada memberi ruang kepada masyarakat untuk melakukan pengawasan di setiap tahapan Pilkada," katanya.
Dikatakan Marselina, selain personel Bawaslu yang terbatas dan objek pengawasan yang sangat luas serta kondisi geografis yang sulit, Bawaslu Manggarai membutuhkan peran serta masyarakat untuk mengawasi seluruh tahapan Pilkada 2020.
"Tahapan Pilkada 2020 beririsan, dimana saat ini penyelenggara Bawaslu sedang mengawasi tahapan kampanye, satu sisi kami juga sedang merekrut jajaran pengawas TPS dan sekalian mengawasi perekrutan KPPS. Kami tidak bisa sendiri, personel kami terbatas dan objek pengawasan yang luas, maka kami butuh masyarakat membantu kami melakukan pengawasan," tuturnya.
Marselina berharap, proses pilkada 2020 diselenggarakan tanpa adanya pelanggaran, kecurangan dan tetap menjaga kesehatan serta menaruh harapan penuh kepada semua peserta rapat yang hadir agar pesan-pesan pengawasan dapat disampaikan krpada masyarakat.
"Pilkada 2020 adalah pilkada yang berbeda dari Pilkada sebelumnya dan bersejarah karena dijalankan ketika negara sedang dalam kondisi Covid-19. Saya berharap kita tetap jaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan dan pesan-pesan pengawasan yang didapatl melalui materi hari ini bisa diteruskan ke masyarakat," tutupnya. []