Bawa Panci, Wajan, Serikat Pekerja Rumah Tangga Tuntut Upah Lebih Layak

Bawa panci, wajan, Serikat Pekerja Rumah Tangga tuntut upah lebih layak. “Aduh Bu, di bawah standar, gajinya sangat minim sekali. Upahnya itu kan belum ada standar gaji,” ujar Liliek.
Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT) Sapu Lidi. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 1/5/2018) - Hari Buruh 1 Mei 2018, diperingati juga oleh pekerja rumah tangga yang tergabung dalam Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT) Sapu Lidi.

Kurang lebih 500 ribu gabungan pekerja rumah tangga dari kawasan Jakarta berbondong-bondong mengikuti aksi Hari Buruh. Mereka menyuarakan tuntutan upah yang layak, sembari membawa peralatan dapur seperti alat masak panci, wajan, dan alat-alat dapur lainnya.

“Aduh Bu, di bawah standar, gajinya sangat minim sekali. Upahnya itu kan belum ada standar gaji. Kan si bos itu memberikan upah tidak sama, minim sekali, ada yang sudah mendapatkan upah layak ada yang masih seperti itu,” ujar Liliek perwakilan dari SPRT Sapu Lidi, di Kawasan Sarinah, Jakarta, Selasa (1/5).

Menurutnya, pekerja rumah tangga pun sesungguhnya adalah pekerja seperti buruh. Maka, sebaiknya hak-hak pekerja rumah tangga dipenuhi, misal dengan pemberian upah yang disesuaikan dengan tanggung jawab tugas yang diembannya.

“Kami masih banyak mengalami, istilahnya itu majikan itu tidak memberikan hak-hak kami sebagai pekerja. Padahal yang dimaksud pekerja itu kan kita ada tugas terus kita mendapatkan upah. Itu kan pekerja,” terang Liliek yang sejak tahun 2010 menjadi pekerja rumah tangga.

Dia pun kembali menyerukan pemerintah, agar undang-undang perlindungan tenaga kerja segera disahkan. Agar para pekerja rumah tangga bisa mendapatkan hak-hak, di samping pemenuhan kewajibannya.

“Tuntutannya supaya undang-undang perlindungan segera disahkan dan PRT juga Pekerja Rumah Tangga bisa mendapatkan jam kerja layak, jaminan kesehatan yang pastinya gajinya yang standar,” tukasnya. (nhn)

Berita terkait
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.