Baru Pertama Sejak 1962 Maskapai Jepang Ini Tak Bayar Bonus

Maskapai penerbangan Jepang, ANA merencanakan tidak akan membayar bonus musim dingin kepada karyawan.
Maskapai penerbangan Jepang, All Nippon Airways Co. (ANA) merencanakan tidak akan membayar bonus musim dingin kepada karyawan karena terus merugi. (Foto: Tagar/travelspan.in/All Nippon Airways Co. (ANA)).

Jakarta- Maskapai penerbangan Jepang, All Nippon Airways Co. (ANA) merencanakan tidak akan membayar bonus musim dingin kepada karyawan. Ini merupakan yang pertama kali yang dilakukan perusahaan angkutan udara tersebut sejak 1962.

Seperti diberitakan dari Japan News yang mengutip Yomiuri Shimbun, kepada serikat pekerja, perusahaan mengungkapkan alasan kondisi keuangan yang makin memburuk karena pendapatan yang tergerus menjadi alasan tidak ada pembagian bonus.

Akibat kinerja keuangan yang terimbas pandemi membuat maskapai penerbangan ini juga akan mengurangi gaji bulanan untuk karyawan non manajerialnya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Gabungan kedua langkah ini akan mengurangi gaji tahunan rata-rata karyawan non-manajerial lebih dari 30 persen dari tahun lalu.

Gaji bulanan untuk karyawan non manajerial akan diturunkan untuk pertama kalinya sejak tahun fiskal 2000. Remunerasi eksekutif dan gaji bulanan untuk posisi manajemen telah diturunkan sejak April, dan sekarang dengan rencana terbaru, karyawan non-manajerial juga akan dikenakan pemotongan gaji. Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk mengakhiri pengurangan.

Setelah konsultasi manajemen tenaga kerja, langkah-langkah ini akan dimasukkan ke dalam rencana reformasi struktural perusahaan untuk disusun di kemudian hari. Maskapai ANA telah memotong setengah bonus musim panas menjadi setara dengan gaji satu bulan.

Mengingat masih ada ketidakpastian mengenai masa depan kinerja bisnis, maskapai penerbangan ini menyimpulkan akan sulit untuk membayar bonus musim dingin. Tindakan tersebut akan mencakup semua dari sekitar 15.000 karyawan maskaai Jepang ANA. Langkah terbaru, bersama dengan langkah-langkah yang diperkenalkan sebelumnya untuk mengatasi situasi yang dipicu pandemi, kemungkinan akan mengurangi biaya lebih dari 10 miliar yen Jepang. []

Berita terkait
Sistem Komputer Terganggu, Bursa Saham Tokyo Jepang Terhenti
Otoritas bursa saham Tokyo menghentikan perdagangan Kamis, 1 Oktober 2020 karena ada gangguan pada sistem komputer.
Dampak Covid-19, Jepang Alami Resesi Ekonomi
Meningkatnya dampak pandemi virus corona Covid-19 terhadap perekonomian, membuat Jepang mengalami resesi.
Ekonomi Jepang Menyusut, Tanda-tanda Jatuh Miskin?
Ekonomi Jepang menyusut pada tingkat tercepat dalam lima tahun terakhir pada 2019. Dampak virus corona bakal membuat ekonomi semakin turun.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.