Bangkrut, Puluhan Hotel di Yogyakarta Pasang Iklan Dijual

Jumlah hotel dan restoran di Yogyakarta yang memilih gulung tikar semakin bertambah.
Salah satu hotel di Yogyakarta yang dijual. (Foto: Tagar/Ist)

Yogyakarta - Jumlah hotel dan restoran di Yogyakarta yang memilih gulung tikar semakin bertambah. Kabarnya, hotel yang lama mati beroperasi sedang menawarkan diri untuk di jual.

Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, kiranya ada 50 hotel maupun restoran yang menyatakan bangkrut. Pihak hotel sudah memasang iklan di salah satu website penjualan online.

Yang 50 menyatakan mati.

"Tujuannya, agar ada pembeli yang berkenan untuk membeli hotel maupun restoran tersebut," kata Deddy kepada wartawan, Kamis, 4 Februari 2021.

Dari jumlah hotel yang memasang iklan penjualan paling banyak dan restoran kecil atau hotel non bintang. Sementara hotel berbintang hanya ada satu sampai dua.

Upaya tersebut dilakukan karena hotel maupun restoran tidak bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Sedangkan, biaya operasional terus berjalan.

"Biaya disinfektan harus continue, PLN, gaji karyawan, BPJS, pajak, argonya itu kan masih muter. Lebih-lebih yang ada pinjaman di bank," ucap Deddy.

Deddy menuturkan, puluhan hotel yang gulung tikar terdampak atas pandemi virus Corona yang terus menggerogoti biaya operasional hotel. Terlebih lagi saat ini diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua.

Hotel maupun restoran yang terkena dampak atas diberlakukannya PPKM tahap kedua, sekitar 50 hotel maupun restoran yang ada di DIY.

Deddy menambahkan, dari 400 anggota,171 masih beroperasi terengah-engah. 100-an hotel memutuskan tidak beroperasi tapi menunggu pandemi Covid-19.

"Yang 50 menyatakan mati," ujarnya.

Tingkat hunian yang berada di bawah angka 10 persen yang membuat ratusan hotel maupun restoran di DIY terangah-engah untuk bertahan di tengah pandemi ini.

"Ini kan hampir 1 tahun pandemi Covid-19. Hotel sudah nombok terus. Cash flow kami habis," ucap dia.

Kekuatan hotel, kata Deddy, ada 5 jenis yakni masih kuat, setengah kuat, pingsan, hampir mati, dan mati.

Pihaknya membutuhkan uluran tangan dari pemerintah. Solusi dibutuhkan oleh PHRI DIY seperti halnya relaksasi yang diberikan kepada pengelola hotel maupun restoran saat awal-awal pandemi Covid-19.

"Solusi relaksasi, bisa insentif misalnya PLN biasanya tagihan Rp10 juta cukup membayar Rp 5 juta misalnya. Rp 5 juta sisanya bisa untuk membayar gaji. Seperti pandemi pertama kita dapat relaksasi insentif. Ini di awal 2021 keadaan menurun, kami butuh oksigen lagi," harap Deddy. []

Berita terkait
Hoaks Jogya Yess soal Marak Kriminal di Yogyakarta
Polda DIY memastikan pesan berantai yang mengatasnamakan Jogya Yess adalah hoaks.
15 Ribu Pekerja Hotel dan Restoran di Sumut akan Divaksin Corona
PHRI Sumut bergerak cepat melakukan pendataan pekerja pariwisata untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19.
26,9 Kg Sabu Disita dari 2 Hotel di Medan, 1 Tewas Ditembak
Polda Sumut menggagalkan peredaran narkotika dan menyita 26,9 Kg sabu. Seorang kurir tewas ditembak setelah melakukan perlawanan.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.