Bandar Narkoba Internasional di Sumut Tewas Ditembak

Seorang tersangka jaringan narkoba internasional tewas ditembak aparat Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.
Jenazah Zulkifli saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin, 9 Mazret 2020. (Foto: Antara)

Medan - Zulkifli, seorang tersangka jaringan narkoba internasional tewas ditembak aparat Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara pada Jumat, 6 Maret 2020. 

Semula, Zulkifli dan satu rekannya bernama M Yendra ditangkap petugas di Jalan Abdul Haris Nasution, Kota Medan. Turut diamankan satu bungkus paperback di dalamnya 5 bungkus kemasan teh cina berisikan sabu seberat 5 Kg.

Pada saat dilakukan pengembangan terhadap tersangka Zulkifli untuk menunjukkan rumah Hendrik (DPO) yakni tempat pengambilan sabu tersebut, Zulkifli melawan petugas sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan tersangka meninggal dunia.

Hal itu dibeberkan Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Martuani Sormin dalam konferensi pers yang digelar di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin, 9 Mazret 2020.

Kapolda menyebut, pihaknya berhasil mengungkap dua jaringan narkotika internasional, di mana tujuh tersangka ditangkap dan satu diantaranya ditembak mati.

"Satu tersangka terpaksa kita lakukan tindakan tegas terukur karena melawan petugas saat hendak dilakukan pengembangan," kata Martuani, dikutip dari Antara.

Menurut Martuani, dua jaringan internasional tersebut adalah jaringan Malaysia-Riau-Tapanuli Bagian Selatan dengan tersangka Ridwan Toha Sinaga alias Duan, dan Ferri Agus Jaya Nainggolan alias Ferri.

Sementara untuk jaringan Malaysia-Aceh-Medan dengan tersangka Muhajir, Muammar Juanda, Syarifuddin alias Adin, Zulkifli dan M Yendra.

Kita telah menyelamatkan 225.200 anak bangsa dari narkotika

Tersangka jaringan Malaysia-Riau-Tabagsel ditangkap pada Sabtu, 22 Meret 2020 di Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah dengan barang bukti 1.000 gram sabu.

Dari hasil pengembangan, petugas berhasil menangkap Ferri pada Minggu, 23 Maret 2020 di Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan barang bukti 4.740 gram sabu.

Penangkapan tersangka jaringan Malaysia-Aceh-Medan bermula dari laporan masyarakat yang mengatakan adanya peredaran gelap narkotika di wilayah Kota Medan.

Pada Senin, 13 Januari 2020, petugas melakukan penangkapan Muhajir dan Muammar Juanda di sebuah kamar hotel di Medan dan barang bukti berupa sabu kurang lebih 2.940 gram.

Petugas kemudian melakukan pengembangan di rumah tersangka Muhajir. Dari hasil penggeledahan petugas mengamankan 3.844 gram sabu dan 11 ribu pil ekstasi.

Dari hasil interogasi kedua tersangka, petugas mendapatkan satu nama tersangka lainnya yakni tersangka Udin, yang kemudian ditangkap pada Kamis, 27 Februari 2020 di sebuah kafe di Jalan Sisingamangaraja, Medan, beserta barang bukti sabu seberat 5.000 gram.

Setelah dilakukan pengembangan, pada Jumat, 6 Maret 2020, petugas berhasil menangkap Zulkifli dan M Yendra di Jalan Abdul Haris Nasution, Kota Medan. Dari keduanya diamankan satu bungkus paperback berisikan 5 bungkus kemasan teh cina berisikan sabu seberat 5 Kg.

"Dengan jumlah barang bukti yang kita amankan 22,52 Kg sabu dan 11 ribu pil ekstasi maka kita telah menyelamatkan 225.200 anak bangsa dari narkotika, dengan asumsi 1 gram sabu untuk 10 orang pengguna," ujarnya.[]

Berita terkait
Polda Sumut Bekuk 2 Perwira Polisi Terlibat Narkoba
Polisi antinarkoba Polda Sumatera Utara menangkap dua perwira yang bertugas di Kepolisian Sektor Hamparan Perak, Pelabuhan Belawan.
Polda Sumut Amankan 17 Kilogram Narkoba Jenis Sabu
Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut menangkap sindikat jaringan narkotika selama periode 1 Januari sampai 16 Februari 2020.
Bandar Narkoba asal Sumut Tewas Didor di Pekanbaru
Bandar narkoba asal Sumatera Utara, tewas ditembak petugas dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.