Jakarta - Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila, Bambang Soesatyo (Bamsoet), memberikan pernyataan tegas untuk para pihak yang ingin mengganggu kedaulatan NKRI, Pancasila, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kami bukan lagi organisasi preman biasa, tidak lagi menggunakan golok, tato atau kumis tebal.
"Kami akan menjelma menjadi preman dan buas kembali manakala ada yang mengganggu kedaulatan bangsa, NKRI, Pancasila dan coba-coba mengganggu Presiden Jokowi selaku kepala negara," kata Bamsoet dalam pidato di acara pembukaan Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila yang dibuka langsung Presiden Jokowi, di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara.
Pemuda Pancasila, kata Bamsoet, akan menghadapi pihak-pihak yang ingin mengganggu kedaulatan bangsa hingga titik darah penghabisan.
Saat ini, lanjutnya, Pemuda Pancasila bukan organisasi premanisme. Ia mengatakan Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang mengedepankan pengetahuan.
"Kami bukan lagi organisasi preman biasa, tidak lagi menggunakan golok, tato atau kumis tebal. Kami sekarang lebih mengedepankan otak, pikiran, pengetahuan dan kecerdikan dalam menguasai wilayah," ucap Bamsoet.
Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno juga mengatakan Pemuda Pancasila merupakan ormas berbasis massa, berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945.
Pemuda Pancasila sesuai cita-cita kelahirannya, kata Japto, bukan merupakan partai politik apalagi organisasi premanisme.
"Pemuda Pancasila organisasi yang tidak disukai, tapi dibutuhkan. Kami tidak ke mana-mana, tapi kami ada di mana-mana," ucapnya.
Japto mengatakan kader Pemuda Pancasila tersebar di berbagai lembaga tinggi negara dan partai politik. Menurutnya, kader Pemuda Pancasila berisi beragam kalangan mulai dari kalangan bawah hingga pejabat lembaga negara.
Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila, kata dia, berisi tiga materi pokok yakni mengevaluasi program-program yang dijalankan periode sebelumnya, merumuskan program lima tahun ke depan, serta memilih pemimpin untuk melaksanakan program tersebut.
Pada kesempatan itu Japto juga menginstruksikan kepada seluruh kader Pemuda Pancasila untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, lima tahun ke depan. []