Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, membuka secara resmi penerbangan internasional Bali dan menekankan pentingnya kesehatan wisatawan mancanegara (wisman) menjadi syarat utama untuk datang berwisata ke Indonesia dalam jumpa pers mingguan atau weekly press briefing, Senin, 18 Oktober 2021.
“Kami mendorong promosi secara gencar terhadap pembukaan bali untuk wisatawan mancanegara melalui kerjasama kita dengan biro perjalanan wisata baik di 19 negara maupun penyiapan di negara lain,” kata Sandi
Untuk itu protokol kesehatan harus dilaksanakan secara ketat dan disiplin termasuk proses end to end saat wisatawan datang berwisata ke Indonesia.
Nilai tersebut merupakan nilai tanggungan maksimal asuransi bukan nilai premi yang dibayarkan wisman pemerintah telah menetapkan dua premi asuransi kesehatan bagi wisman.
“Beberapa persyaratan harus dipenuhi wisman atau turis asing untuk berwisata ke Bali untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat, terlebih masih ada ancaman gelombang pandemi Covid-19,” ujar Sandiaga di kanal YouTube Kemenparekraf, Senin, 18 Oktober 2021.
- Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut 2 Pilar Penting Risk-taking Entrepreneur
- Baca Juga: Sandiaga Optimis Revitalisasi Danau Maninjau Pulihkan Ekonomi
Sandiaga menjelaskan, kesehatan dan keselamatan baik wisatawan mancanegara dan masyarakat Indonesia menjadi hal yang mutlak untuk diterapkan, karena pandemi Covid-19 saat ini masih terjadi. Kemudian, Menparekraf menjelaskan, adanya asuransi kesehatan bagi wisman untuk datang ke Bali yang nilainya mencapai Rp1 miliar.
“Nilai tersebut merupakan nilai tanggungan maksimal asuransi bukan nilai premi yang dibayarkan wisman. Pemerintah telah menetapkan dua premi asuransi kesehatan bagi wisman, yakniasuransi kesehatan dengan premi Rp 800 ribu dan Rp 1 juta," kata Sandi.
"Premi ini memiliki nilai tanggungan maksimal Rp1,6-Rp 2 miliar dengan masa berlaku 30-60 hari. Jadi apabila wisman tidak memiliki asuransi di negara asal, mereka bisa membeli asuransi saat tiba di Indonesia,” ujarnya.
- Baca Juga: Menparekraf: Kalsel Punya Wisata Religi Terbesar di Dunia
- Baca Juga: Sandiaga: Destinasi Wisata Siap Sambut Wisatawan Vaksinasi
Pemilik akun instagram @sandiuno juga menjelaskan terkait masih sepinya penerbangan reguler dari 19 negara di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, bisa dikarenakan wisatawan mancanegara memerlukan waktu lebih untuk mempersiapkan berbagai dokumen perjalanan.
“Untuk charter flight sudah ada yang berkomunikasi langsung dengan kami dari Rusia dan Ukraina. Lalu terkait life on board (LOB) selama 5 hari, kami telah berkoordinasi dengan asosiasi, wisatawan merasa tidak keberatan untuk itu. Namun saat ini kita sedang terus berkoordinasi untuk lebih memastikannya,” ujarnya.
(Putri Fatimah)