Bali Tak Ingin Tergantung pada Sektor Pariwisata

Pemerintah Provinsi Bali tidak ingin terlalu tergantung pada pariwisata yang merupakaan sektor utama penyumbang perekonomian.
Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Wakil Gubernur, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam dengar pendapat dengan sekitar 20 asosiasi sektor riil guna mencari peluang menggali sektor lain untuk membangkitkan perekonomian Bali. (Foto: Tagar|Dokumen Pemprov Bali).

Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali tak ingin terlalu tergantung pada pariwisata yang merupakan sektor utama penyumbang perekonomian. "Bali selama ini hanya bertumpu pada satu sektor utama yakni pariwisata, padahal sisi lain kita memiliki peluang untuk menggali sektor-sektor riil lainnya," ujar Gubernur Bali, I Wayan Koster di Denpasar, Jumat, 24 Juli 2020.

Untuk itu, Gubernur Bali menggelar dengar pendapat dengan para pelaku asosiasi sektor riil untuk mencari masukan dan saran. Dari berbagai masukan dan saran yang berhasil dihimpun ini, Wayan Koster berharap bisa mengeluarkan kebijakan yang  mampu menggerakan sektor riil sehingga bisa membangkitkan kambali perekonomian Pulau Dewata.

Baca Juga: Pariwisata Bali Sudah Dirindukan Wisman 

Melalui kesempatan dengar pendapat yang digelar di Gedung Gadjah Denpasar, Wayan Koster ingin mengetahui permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi. "Dengan demikian, kebijakan dan regulasi bisa diarahkan untuk  membangun satu ekosistem yang mendukung pergerakan ekonomi Bali menjadi lebih dinamis," tutur gubernur asal Desa Sembiran Buleleng ini.

Saya tidak mau mengeluarkan kebijakan yang menghambat, jadi sebelumnya harus dikaji dulu secara mendalam.

Menurutnya, ia  sangat berhati-hati dalam mengeluarkan berbagai kebijakan. Pemprov Bali ingin segala kebijakan  akan berdampak luas terhadap masyarakat Bali,  termasuk dalam mendorong pertumbuhan perekonomian.

Untuk itu, Wayan Koster berjanji tidak ingin menerbitkan regulasi yang menghambat kemajuan sektor riil sebagai penopang perekonomian Bali. Jika awalnya suatu produksi memberikan hasil yang tinggi, namun setelah keluarnya regulasi  menjadi berkurang berarti regulasi itu menghambat.

Pariwisata BaliSuasana spot spot wisata Pulau Bali yang dulu ramai kini sepi di tengah pandemi covid-19. Sejumlah pantai terkenal, seperti Kuta, Legian dan Seminyak bahkan menutup akses masuk bagi turis dan warga. (Foto: Tagar|Nila Sofianty).

"Saya tidak mau seperti itu, mengeluarkan kebijakan yang menghambat. Jadi sebelumnya harus dikaji dulu secara mendalam, dan saya akan meminta OPD (organisasi perangkat daerah) yang membidangi untuk mencermatinya. Di sanalah saya memerlukan masukan-masukannya," ucapnya.

Bapak Gubernur dalam hal ini memikirkan satu tindakan menyeluruh, karena tidak bisa diselesaikan secara kasus per kasus.

Hal yang sama juga dikatakan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Menurutnya, penguatan sektor riil ini  untuk mengalihkan penurunan ekonomi  yang disebabkan jatuhnya sektor pariwisata oleh dampak Covid 19.

Untuk itulah kata Cok Ace, sapaan akrab  Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dibutuhkan satu gerakan menyeluruh seperti yang direncanakan Gubernur Bali. Gerakan ini diharap bisa menguatkan sektor-sektor pendukung lainnya, sehingga bisa menjadi tumpuan ekonomi Bali.

"Bapak Gubernur dalam hal ini memikirkan satu tindakan menyeluruh, karena tidak bisa diselesaikan secara kasus per kasus," tutur Cok Ace. Ia juga setuju tentang penguatan seluruh pilar-pilarnya, tiga pilar terpenting yakni atraksi, accessibility, dan aminity.

Simak Pula: Pariwisata Bali Belum Penuhi Kriteria Dibuka Kembali

Berbagai stakeholder yang diundang dalam acara tersebut diantaranya Ikatan Kamar Dagang Indonesia, Asosiasi Perak Bali, Asosiasi Logistik dan Forwarding Bali dan asosiasi lain yang jumlahnya berkisar 20. []

Berita terkait
New Normal, Pariwisata Bali Butuh Digitalisasi
Industri pariwisata di Bali sangat membutuhkan digitalisasi untuk mendukung sektor perekonomian menyambut tatanan hidup baru atau new normal.
Pariwisata Bali Merosot, Ekonomi Kontraksi -1,14%
Merosotnya kinerja pariwisata di Provinsi Bali karena imbas pandemi Covid-19 memberi pengaruh terhadap perekonomian.
Covid-19 Landai, Pariwisata di Bali Dibuka Oktober
Penyebaran wabah virus corona Covid-19 di Bali semakin melandai. Untuk itu, Pemprov berencana untuk membuka kembali sektor pariwisata.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.