Jakarta - Real Madrid kembali mengalami kekalahan di laga pamungkas La Liga Spanyol. Madrid yang bermain di kandang sendiri di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu 19 Mei 2019, dipaksa menyerah 0-2 oleh Real Madrid. Di pertandingan itu, pemain sayap Gareth Bale diabaikan dan sama sekali tidak dimainkan oleh pelatih Zinedine Zidane.
Laga itu memang sudah tak berarti bagi Zidane dan Madrid. Setelah mengamankan posisi di empat besar sekaligus mendapatkan tiket ke Liga Champions, Zidane sudah tak tertarik lagi bersaing dengan Barcelona dan Atletico Madrid. Apalagi Madrid sudah jauh tertinggal dengan dua pesaingnya.
Zidane lebih fokus mendatangkan pemain papan atas meski berharga mahal untuk membangun skuad menghadapi kompetisi musim depan. Dia pun tak mempermasalahkan bila kekalahan Madrid merupakan yang ke-12 kali dalam satu musim.
Padahal sejak menggantikan Santiago Solari, Madrid masih menyelesaikan 11 pertandingan lagi. Zidane menyatakan di 11 laga itu, Madrid akan bertarung dengan penuh kebanggaan. Bukannya meraih kembali kebanggaan, Los Blancos justru kian terpuruk.
Seperti disampaikan Daily Mail, dengan 12 kalah di La Liga dan 17 di berbagai kompetisi dalam satu musim, ini menjadi catatan terburuk dalam sejarah Madrid. Bahkan ini pencapaian paling buruk kedua setelah musim 1984-85. Saat itu, Madrid mengalami 19 kekalahan dalam satu musim.
Di pertandingan itu, Bale kembali tidak dimainkan Zidane. Bahkan pelatih asal Prancis ini seperti hendak memainkan emosi pemain yang memang sudah tidak diinginkannya lagi.
Bagaimana tidak, bila Zidane ingin menjual pemain yang tidak masuk dalam rancangan tim. Namun Bale menolak pergi. Pasalnya, kontrak pemain asal Wales ini memang masih tiga tahun lagi.
Usai pertandingan, saat pemain dan Zidane menyambut suporter, Bale menolak ikut bergabung dengan yang lain. Dirinya justru langsung menuju ke ruang ganti. Meski demikian sebelum menuju lorong ruang ganti, Bale sempat berbicara dengan fisioterapis Betis, Marcos Alvarez, yang pernah bersama dia di Tottenham Hotspur.
Di laga kandang itu, Madrid memang tak bisa menunjukkan performa terbaik. Mereka tak mampu menembus pertahanan Betis.
Sebaliknya, gawang Los Merengues yang dikawal Keylor Navas, kiper yang bakal dilego Madrid ini, kebobolan oleh aksi Loren Moron di menit 61. Selanjutnya, Jese melengkapi penderitaan Madrid setelah mencetak gol menit 75.
Kemenangan itu menjadikan Betis mengakhiri kompetisi di peringkat 10. Musim ini, Betis juga boleh berbangga menjadi tim yang berhasil menang di dua laga tandang melawan Madrid dan Barcelona. Sebelumnya di Nou Camp, Betis membuat kejutan menghajar Barcelona 4-3. []
Baca juga:
- Madrid Obral Gareth Bale dkk Demi Empat Pemain
- Kepindahan Pogba ke Madrid Terganjal Gaji Tinggi
- Hazard Pindah ke Madrid Usai Final Liga Europa
- Dicoret Zidane, Masa Depan Bale Kian Tak Pasti
