Jakarta - Kementerian Sosial RI melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Tan Miyat Bekasi menggelar simulasi Computer Assisted Test (CAT) untuk seleksi calon anggota Komisi Nasional Disabilitas (KND). Simulasi CAT digelar di ruang Laboratorium Komputer bicara Balai Tan Miyat didampingi oleh Eko Pratama, PIC untuk tes virtual KND, Kamis 20, Mei 2021.
Sudah 70% dari proses awal login tidak ada masalah, jadi hanya pada soal pilihan ganda masih banyak kendala yang harus diperbaiki ke depan.
Simulasi ini, diikuti lima peserta ASN penyandang disabilitas sensorik netra Balai Tan Miyat, yaitu Ferdo, Bayu, Ika, Zulkifli dan Suhendra. Setiap peserta mendapatkan link zoom dan link username untuk mengakses soal-soal tes.
Dalam mengerjakan tes, Peserta seleksi mengalami beberapa kendala, seperti jaringan internet tidak stabil, laman terbuka tetapi tidak ada tampilan apa pun, link soal hanya bisa diakses melalui Google Chrome. Termasuk, link soal yang diakses menggunakan gawai bisa terbuka, tetapi tidak terbaca oleh gawai yang menggunakan Talkback.
Usai berhasil membuka laman soal tes seleksi, peserta diminta mengerjakan dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda. Peserta kembali menemui kendala saat menjawab soal pilihan ganda.
Soal dan pilihan jawaban terbaca tetapi jawaban tidak bisa dipilih, sehingga peserta tidak dapat lanjut ke pertanyaan berikutnya. Hal ini lantaran jawaban yang dipilih tidak ter-blok dan kesulitan membedakan jawaban mana yang sudah mereka pilih.
Eko menjelaskan, kendala itu karena button pilihan jawaban tidak terkoneksi dengan keyboard dan harus menggunakan mouse. Sedangkan bagi peserta yang mencoba menjawab pertanyaan essay tidak menemukan kendala apapun. Ini berarti kendala hanya di soal pilihan ganda.
- Baca juga : Kemensos Terus Sinergikan Program CSR dengan Dunia Usaha
- Baca juga : Bencana NTT, Kemensos Terima Donasi Rp100 Juta dari Victoria Community Church
“Sudah 70% dari proses awal login tidak ada masalah, jadi hanya pada soal pilihan ganda masih banyak kendala yang harus diperbaiki ke depan,” tutur Eko berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tagar, Sabtu 22 Mei 2021.
Berbagai kendala peserta simulasi menjadi masukan perbaikan sistem CAT dengan meminta masukan peserta agar mengembangkan CAT lebih mudah diakses oleh para penyandang disabilitas, khususnya penyandang disabilitas sensorik netra. []