Jakarta - Pada masa sekarang kemajuan teknologi seolah menggantikan peran buku. Hal ini berkaitan dengan ketertarikan anak-anak yang cenderung lebih suka menggunakan perangkat elektronik sebagai sumber pembelajaran dan hiburan.
Banyak kritikus telah menyelidiki bahwa teknologi mempunyai implikasi negatif terhadap ketertarikan membaca dan belajar.
Meskipun sebenarnya, smartphone adalah sebuah cara untuk menyenangkan anak-anak, hal tersebut menunjukkan pula kebiasaan membaca berdampak negatif ketika dilakukan dengan perangkat.
Laman Inquiries Journal mencatat, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat memperlambat perkembangan kreativitas dan imajinasi serta menurunkan interaksi pada orang lain. Dengan begitu, perangkat teknologi pada anak-anak perlu dibatasi.
Munculnya buku elektronik atau e-book telah mengubah dunia membaca. Banyak orang tua memilih menggunakan e-book untuk berlatih dengan anak-anaknya daripada membeli buku fisik.
Tidak dipungkiri bahwa kepraktisan internet dan teknologi membuat nyaman penggunanya. E-book sendiri dapat dengan mudah didapatkan melalui aplikasi atau mengunduhnya di laman website.
Namun, e-book atau e-reader hanya memiliki sedikit manfaat bagi anak kecil. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa perangkat yang digunakan sebagai e-book dapat mengalihkan perhatian anak pada layar ponsel.
Jenis gangguan ini dapat menyebabkan penurunan daya ingat, ini jauh dibandingkan ketika membaca buku di kertas.
Anak-anak usia dini mulai dari lahir hingga umur 5 tahun perlu meningkatkan kemampuan membaca tanpa gangguan apa pun untuk mencapai daya ingat/memori yang kuat dari pengetahuan yang dipelajari melalui teks buku.
Gawai atau semacamnya yang digunakan secara terus-menerus membuat pembaca lebih sulit menggunakan imajinasi.
Padahal imajinasi anak sangat penting untuk perkembangan kognitif mereka. Bagi anak-anak manfaat buku fisik jauh lebih besar daripada manfaat pembaca elektronik.
Dengan semua dampak negatif yang dapat ditimbulkan pembaca elektronik pada anak-anak secara kognitif, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah pembatasan penggunaan perangkat elektronik, tidak hanya pada ponsel, tetapi juga televisi dan komputer.
- Baca juga: Tips Pengenalan Sastra dan Bahasa Indonesia Bagi Anak-Anak
- Baca juga: 5 Novel dan Karya Sastra Indonesia Diterjemahkan ke Bahasa Asing
Hal ini dilakukan sampai anak cukup untuk mengendalikan pikiran mereka dan lebih berkembang sepenuhnya. []
(Christine Sheptiany)