Bagaimana Cara Mendeteksi Terjadinya Fraud dalam Perusahaan?

Untuk melihat kecurangan di dalamnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dengan mudah.
Kerjasama tim (Foto:Tagar/Pixels/Fox)

Jakarta - Salah satu kecurangan yang sering terjadi dalam perusahaan adalah kecurangan pada laporan keuangan. Kecurangan dalam laporan keuangan atau fraudulent financial reporting adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating asset, understating liabilities.

Untuk melihat kecurangan di dalamnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dengan mudah. Berikut cara mendeteksi terjadinya fraud atau kecurangan dalam perusahaan.


1. Periksa jajaran manajerial

Umumnya, beberapa kasus kecurangan maupun penggelapan pada laporan keuangan seringkali melibatkan pihak di jajaran manajerial atau pengambil keputusan. Oleh karena itu, jajaran manajemen harus diselidiki dengan baik untuk mengetahui tujuan mereka melakukan kecurangan.


2. Adanya keterikatan dengan pihak eksternal

Salah satu cara yang sering digunakan dalam melakukan kecurangan adalah dengan memberikan bantuan pada perusahaan, baik yang nyata atau fiktif. Jadi, untuk menghindari kecurangan, Anda bisa mendeteksi dengan baik adanya hubungan antara perusahaan dengan lembaga keuangan, perusahaan dengan individu, eksternal auditor, lembaga pemerintahan, atau investor.


3. Sifat organisasi

Sebuah kecurangan seringkali tidak terdeteksi karena adanya struktur organisasi yang digunakan untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya struktur organisasi yang terlalu kompleks atau tidak adanya internal audit dalam sebuah departemen. Untuk itu, dalam mendeteksi adanya kecurangan Anda harus memahami dengan benar seluk beluk perusahaan, termasuk pemilik perusahaan.


4. Periksa karakteristik operasional laporan

Untuk mendeteksi terjadinya kecurangan, Anda bisa melakukan pemeriksaan beberapa laporan keuangan, mulai dari rekening pendapatan, aset, kewajiban, pengeluaran, hingga ekuitas.

Biasanya tanda kecurangan akan terdeteksi dengan melihat adanya perubahan dalam laporan keuangan.


5. Auditor internal

Hal ini merupakan aktivitas konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai dan memperbaiki operasional perusahaan. Auditor internal sering juga disebut dengan penilaian yang dilakukan oleh personil dalam organisasi yang memiliki kompetensi dalam meneliti catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian internal dalam perusahaan.

Tujuan dari auditor internal adalah membantu pihak manajemen dalam pertanggungjawaban dengan memberikan analisa, saran, penilaian tentang kegiatan yang diaudit.


6. Auditor eksternal

Berbeda dengan auditor internal yang dilakukan oleh personil di dalam perusahaan, auditor eksternal dilakukan untuk meminta bantuan pihak luar dalam melakukan deteksi kecurangan dalam perusahaan, serta melakukan analisa jika auditor internal mengalami kesulitan.[]


(Ratu Mitha Amelia)

Baca Juga:

Berita terkait
Cara Memiliki Credit Score yang Baik Bagi Pebisnis
Credit score yaitu proses penilaian profil peminjam yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan untuk menilai kelayakan peminjam. Ini cara memilikinya.
Cara Mudah Membuat Mac N Cheese, Bisa Jadi Ide Bisnis
Mac n cheese biasa ditemui di restoran. Namun mac n cheese juga dapat dibuat sendiri di rumah.
Performa Bagus, Garuda Indonesia Fokuskan Diversifikasi Bisnis Kargo Udara
Lini bisnis kargo udara menjadi salah satu penopang penting pendapatan usaha Garuda.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.