Awas Kekeringan Melanda 13 Kab dan Kota di Jawa Barat

BMKG Jawa Barat mengeluarkan peringatan status awas kekeringan ekstrim untuk 13 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
13 Kabupaten di Jawa Barat akan mengalami kekeringan ekstrim. (Foto: BMKG)

Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat mengeluarkan peringatan status awas kekeringan ekstrim untuk 13 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Peringatan ini dikeluarkan karena wilayah tersebut tidak hujan berturut-turut lebih dari 60 hari. 

“Peta monitoring hari tanpa hujan Provinsi Jawa Barat dan peta analisis curah hujan dasarian II Agustus 2019 menunjukkan status awas, karena  beberapa wilayah tidak hujan berturut-turut lebih 60 hari atau berpotensi kekeringan ekstrim.” tutur Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat, Lid Mujtahidin, Bandung, Senin 12 Agustus 2019.

Kabupaten dan kota yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrim tersebut diantaranya; Pertama Bogor, terutama berpotensi mengalami kekeringan ekstrim di Cileungsi, Cariu dan Kecamatan Jonggol. 

Bekasi, khususnya di Bekasi selatan diprediksikan berpotensi kekeringan ekstrim ada di kecamata Cikarang, Teluk Jambe, Tambun, Setu,Cikarang utara, Jatiasih, Pabayuran, Cibarusah, Cikarang Timur, Pacing, Cabang Bungin dan Kecamatan Pebayuran. “ tuturnya Bandung, Senin 12 Agustus 2019. 

Artikel Lainnya: Jawa Barat, Provinsi Halal Pertama di Indonesia

Wilayah ketiga jelas Lid yaitu, Karawang terutama di Kecamatan Batu Jaya, Cikampek, Pakis Jaya,  Cilamaya kulon, Rengas Dengklok dan Kecamatan Rawa merta. Keempat, kekeringan ekstrim pun berpotensi di Subang yaitu, di Kecamatan Segala Herang, Subang, Compreng, Pabuaran, Pusaka Nagara, Pegaden, Ciasem, Pamanukan, Cisalak, Cipendeuy, Segalaherang, dan Kecamatan Pusaka Jaya.

Purwakarta (wilayah kelima), potensi kekeringan ekstrim berpotensi di Kecamatan Campaka, Darangdan, Pondok Salam,  Darangdan,  Jatiluhur.” jelas dia.

Keenam terang Lid, Sumedang terutama di Kecamatan Cimalaka, Conggeang, Ujung jaya, Paseh, Tomo dan Kecamatan Jatinangor pun berpotensi kekeringan ekstrim. Tujuh, wilayah Indramayu di Kecamatan Anjatan, Sukra, Indramayu, Gabus wetan, Gantar, Sukra, Indramayu, Sukagumiwang, Kertasemaya, Jatibarang, Cikedung, Lelea, Sliyeg, Terisi, Cikedung, Balongan, Loh Bener, Sukra,Karang Asem, Kroya, Cipancuh, dan Kecamatan Temiyang.

Cirebon (ke delapan), kekeringan ekstrim berpotensi di Kecamatan Susukan dan Lemah Abang.” terang dia.

Sembilan, kekeringan ekstrim pun berpotensi di Majalengka, khususnya di Kecamatan Ligung, Jatiwangi, Kadipaten, Banraujug, Banjaran, Cikijing, Banjaran, Sukahaji, Pajajar, Jatiwangi, Talaga, Cikijng, Cigasong, Bantar ujeg, Maja, Raja Galuh, Leuwimunding, Kertajati, Maja, Argapura,Kertajati,Jati tujuh, dan Kecamatan Jatiwangi

Artikel lainnya: Budiman Sudjatmiko: Radikalisme Tumbuh di Kota

Garut (wilayah ke 10), kekeringan ekstrim pun berpotensi di Kecamatan  Malangbong, Tarogong Kaler,  Leles,  dan Kecamata Ibun.” kata dia.

Kemudian Bandung (wilayah ke 11), potensi kekeringan ekstrim akan terjadi di Kecamatan Ciparay dan Cicalengka. Sedangkan di Cianjur (wilayah ke 12), wilayah yang berpotensi kekeringan ekstrim terjadi di Kecamatan Sindang Barang, Sukanegara, Tanggeung, Cibinong, dan Takokak.

Sukabumi (wilayah ke 13), di Kecamatan Jampangkulon, Pelabuhan Ratu, Surade, Jampang Tengah, Cikakak, Cisolok dan Ciemas.” ujar dia. []

Berita terkait