Australia Tebang Pohon Keramat Suku Aborigin untuk Jalan Tol

Kemarahan di Autralia muncul ketika pemerintah tebang pohon yang dianggap keramat oleh Suku Aborigin sebagai perempuan Aborigin tempat melahirkan
Orang Aborigin telah berjuang untuk melindungi pohon sakral yang memiliki makna penting bagi kehidupan mereka (Foto: bbc.com/indonesia - SEAN PARIS)

Jakarta - Penebangan sebuah pohon yang dianggap keramat oleh suku Aborigin demi pembangunan jalan tol telah memicu kemarahan di Australlia. Pohon keramat tersebut merupakan tempat perempuan suku asli Australia itu melahirkan dan mengubur plasenta.

Para pengunjuk rasa telah lama berkemah di lokasi pembangunan di negara bagian Victoria untuk mempertahankan pohon-pohon yang memiliki nilai budaya penting, termasuk menjadi tempat di mana perempuan Djab Wurrung biasanya melahirkan.

Akan tetapi otoritas negara bagian menebang pohon Djab Wurrung yang disebut sebagai "pohon petunjuk" pada Senin, 26 Oktober 2020. Hal ini dikatakan oleh para aktivis.

1. Pohon yang Penting Secara Budaya Bagi Aborigin

Para pejabat membela penebangan itu, dengan mengatakan pohon itu tidak ada dalam daftar pohon yang dilindungi.

Dalam kesepakatan tahun lalu, pemilik lahan Aborigin bernegosiasi dengan pemerintah Victoria untuk menyelamatkan sekitar selusin dari 250 pohon yang "penting secara budaya" dari kehancuran.

Namun, aktivis independen dari kelompok lahan Aborigin tetap berada di lokasi dekat Buangor untuk mencoba menyelamatkan lebih banyak pohon.

Pemerintah menegaskan mereka tidak pernah menyentuh pohon lain yang diidentifikasi sebagai "pohon petunjuk" - yang dilindungi dalam daftar itu - dan menyatakan bahwa klasifikasi para aktivis berbeda dengan daftar yang dikeluarkan oleh pemilik lahan.

Pihak berwenang mengatakan pohon yang ditebang adalah pohon jenis fiddleback, tidak mungkin mendahului pemukiman Inggris di Australia. Namun para aktivis mengatakan pohon itu adalah spesies yellow box kuning yang berumur sekitar 350 tahun.

2. Banyak yang Mengutuk Berita Kehancuran Pohon-pohon Itu

"Benar-benar sedih dan merasakan sakitnya nenek moyang kita sekarang," cuit Lidia Thorpe, senator Aborigin pertama di parlemen negara bagian dan seorang perempuan yang berasal dari Djab Wurrung.

Banyak orang Aborigin mengatakan tanah adalah hal terpenting bagi identitas mereka.

Aktivis Djab Wurrung sebelumnya menyamakan pentingnya makna pohon di daerah itu dengan gereja atau tempat spiritual lainnya.

Di antara pohon yang dilindungi adalah dua pohon tempat di mana perempuan Aborigin melahirkan.

penebangan pohonPenebangan pohon ini merupakan bagian dari pengembangan jalan tol (Foto: bbc.com/indonesia - DJAP WURRUNG HERITAGE PROTECTION EMBASSY)

Pohon itu berusia berabad-abad di mana perempuan juga mengubur plasenta mereka setelah melahirkan, sebagai bagian dari tradisi budaya mereka.

Kritikus juga mengecam penebangan itu yang bertepatan dengan pengumuman diakhirinya karantina wilayah di ibu kota negara bagian, Melbourne.

"Jadi, sementara pemerintah [Perdana Menteri] Andrews mengumumkan pembukaan Melbourne, secara bersamaan mereka menebang bagian sakral dari warisan Djap Wurrung," tweet penulis Aborigin, Celeste Liddle.

Pemerintah Victoria dengan gigih membela proyek jalan raya itu, yang merupakan perluasan jalan sepanjang 12 km antara Melbourne dan Adelaide - dengan alasan pembangunan jalan itu akan mengurangi kecelakaan lalu lintas.

aktivis aboriginAktivis Aborigin mengatakan pohon sakral itu telah salah ditebang. (Foto: bbc.com/indonesia - SEAN PARIS)

"Dengan lebih dari 100 kecelakaan di Western Highway dalam beberapa tahun terakhir, termasuk 11 kematian, kami melanjutkan peningkatan keselamatan mendesak yang akan menyelamatkan nyawa," tulis pemerintah Victoria dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan jalan telah mendapat persetujuan dari kelompok masyarakat adat pemilih lahan, serta lulus pemeriksaan lingkungan dan hukum federal.

"Kami telah mendengarkan suara Aborigin di setiap langkah," kata seorang juru bicara.

Pada hari Selasa, 27 Oktober 2020, pihak berwenang telah menutup bagian jalan raya agar bisa terus membuka lahan, lapor media lokal.

Awal tahun ini, penghancuran gua-gua Aborigin kuno di Australia Barat oleh sebuah perusahaan pertambangan juga memicu kemarahan dan kritik publik terhadap undang-undang warisan budaya Australia. Akibat serangan itu, bos Rio Tinto mengumumkan akan mundur (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Bos Pertambangan Rio Tinto Mundur Gegara Isu Aborigin
Bos perusahaan pertambangan, Rio Tinto, Jean Sebastien Jacques menyatakan mundur menyusul kritik atas penghancuran situs suci Aborigin.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.