Washington DC - Debat kedua dan terakhir calon Presiden Amerika Donald Trump dan Joe Biden akan berlangsung pada hari Kamis 22 Oktober 2020 mendatang. Pada debat ini nantinya akan dilakukan dengan menerapkan aturan baru guna mencegah kedua capres berbicara tumpang tindih.
Dalam debat yang rencananya akan digelar di Nashville, Tennessee, mikrofon salah satu kandidat akan dimatikan saat kandidat lainnya tengah berbicara. Dengan begitu, tidak ada interupsi seperti yang terjadi pada debat capres pertama pada 29 September lalu.
Meskipun dinilai tidak adil, tapi Presiden Donald Trump mengatakan ia tetap akan ikut dalam debat ini.
Debat akan berlangsung selama 90 menit dan dibagi menjadi enam segmen berdurasi 15 menit. Masing-masing kandidat diberikan waktu dua menit untuk menyampaikan pidato tanpa gangguan sebelum melanjutkan ke debat terbuka.
Meskipun dinilai tidak adil, tapi kandidat Presiden Amerika Serikat dari partai Republik ini mengatakan ia tetap akan ikut dalam debat ini. "Ini sangat tidak adil, tapi saya akan tetap berpartisipasi," kata Donald Trump.
Dilansir dari VOA, reporter Gedung Putih untuk stasiun televisi NBC yang disegani Kristen Welker, menjadi moderator dalam debat dua capres Amerika ini. Topik pertanyaan yang akan diajukan kepada Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden adalah penanggulangan Covid-19, keluarga Amerika, ras di Amerika, perubahan iklim, keamanan nasional dan kepemimpinan.
Kampanye Trump, pada Senin 19 Oktober 2020 pagi, mengatakan debat seharusnya lebih berfokus pada masalah internasional. Menurut kampanye Biden, Trump berusaha menghindari diskusi tentang bagaimana pemerintahannya menangani pandemi, dan bahwa kedua pihak setuju untuk membiarkan moderator memilih topik debat.
Baca juga : Donald Trump Tolak Format Debat Capres Amerika Serikat Batal
Komisi Debat berjanji melakukan perubahan supaya lebih baik dalam memfasilitasi debat yang bermakna. Hari Senin, komisi itu mengumumkan, dalam periode eksklusif dua menit, hanya satu kandidat yang mikrofonnya diaktifkan.
Komisi tersebut mengakui tidak ada pihak yang sepenuhnya puas atas aturan tersebut, tetapi mereka percaya tindakan itu "untuk mencapai keseimbangan dan bahwa itu adalah demi kepentingan rakyat Amerika." []
