Makassar - Rumah kontrakan milik mahasiswa asal Kabupaten Bulukumba yang berada di BTN Minasa Upa Blok M 11, Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK), Selasa 4 Februari 2020 malam, sekitar pukul 22.30 WITA. Dua mahasiswa terkena anak panah busur.
Kedua mahasiswa yang terkena panah busur ini masing-masing, Dedi Mulyadi Ahmad, 23 tahun, seorang mahasiswa Fakultas Teknik UMI. Dan Muh Eril, 21 tahun, mahasiswa Fak Ekonomi di STIA Wirabakti.
Pelaku masuk kedalam rumah kontrakan, lalu melakukan pengeruskan seperti memecahkan kaca jendela dan menghambur barang didalam rumah.
Mereka ini terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis karena anak panah tertancap di pantat dan pada paha kanannya.
Kapolsek Rappocini Kompol Azhari mengatakan penyerangan terhadap rumah kontrakan mahasiswa asal Bulukumba di Kota Makassar, dilakukan oleh sekelompok orang tidak dikenal yang mengenakan helm dan penutup wajah berupa scraf. OTK yang diperkirakan mencapai 20 orang ini menyerang disertai pengerusakan lalu menganiaya para korban.
"Pelaku masuk kedalam rumah kontrakan, lalu melakukan pengeruskan seperti memecahkan kaca jendela dan menghambur barang didalam rumah. Selain itu, para pelaku juga melepaskan panah kedalam kamar yang dihuni oleh empat orang sehingga mengenai dua orang pada pantat dan pahanya," kata Azhari kepada Tagar, Rabu 5 Februari 2020.
Peristiwa penyerangan di rumah kontrakan ini terjadi sekitar pukul 22.30 WITA. Mulanya, salah seorang penghuni rumah keluar hendak pergi ke warung membeli sesuatu. Tiba-tiba datang sekelompok OTK mengenakan penutup wajah langsung menyerang rumah kontrakan dengan menggunakan senjata tajam hingga molotov.
Seketika, penghuni rumah kontrakan ini pun berlarian untuk berusaha menyelamatkan diri dan teriak 'Kita Diserang'. Para pelaku pun terus masuk kedalam rumah kontrakan lalu merusak sejumlah fasilitas atau barang didalam rumah, seperti meja, kursi dan kipas angin.
"Beberapa pelaku masuk menyisir ke dalam kamar dengan berteriak kata-kata kotor sambil melepaskan panah ke dalam kamar yang dihuni empat orang. Akibatnya mengenai dua orang korban pada pantat dan paha," jelasnya.
Lebih jauh H Azhari menerangkan jika kasus ini diduga imbas dari konflik di kampus Unismuh Makassar. Penyerangan di rumah kontrakan ini juga bukan kali pertama, sebelumnya rumah ini juga sempat diserang dengan dilempari bom molotov oleh OTK pada November 2019 lalu.
"Dari keterangan korban, dia mengenali salah satu pelaku penyerangan sehingga langsung di lakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku. Dalam peristiwa ini, barang bukti yang diamankan petugas sebanya tiga buah anak panah besi yang ditemukan di dalam rumah dan di depan TKP serta satu buah sumbu molotov yang tidak terbakar," pungkasnya. []