ASN Jangan Hanya Kejar Jabatan dan Naik Gaji

Respon Deputi SDMA Kementerian PAN-RB, soal ASN hanya berkompetisi mengejar jabatan dengan tujuan peningkatan gaji dan tunjangan.
Deputi SDMA Kementerian PAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja, dalam diskusi Evaluasi Reformasi Birokrasi, di kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Popy Sofyhida)

Jakarta - Deputi SDMA Kementerian PAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki integritas tinggi. Hal itu disampaikan merespon anggapan seorang ASN hanya berkompetisi mengejar jabatan dengan tujuan peningkatan gaji dan tunjangan.

"Sesuai dengan indikator birokrasi, terdapat 5 poin terkait ASN," kata Setiawan dalam diskusi bertajuk Evaluasi Reformasi Birokrasi, Kamis 8 Agustus 2019.

"Yaitu percepatan pelayanan, efisiensi pelayanan, akurasi pelayanan, fleksibilitas kerja, dan berdampak sosial. Kelima hal ini yang menjadi acuan bagi ASN," ujarnya.

Diskusi bersama Kantor Staf Presiden (KSP), Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Sekjen Kementerian Keuangan digelar di kantor Kemenpan-RB, Jakarta.

Dalam diskusi tersebut, pembahasan berfokus pada Manajemen Talenta ASN untuk Akselerasi Making Indonesia 4.0 , penyesuaian berbagai bidang, mulai dari ekonomi hingga teknologi dipaparkan karena beberapa bidang ini saling berkaitan satu sama lain.

Penataan Kelembagaan, Pengembangan Kompetensi dan Sistem Informasi juga dibahas dalam acara ini.

Deputi II Kantor Staf Presiden, Yanuar Nugroho yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, Presiden Joko Widodo telah melihat serta menyesuaikan perkembangan.

"Saat menyampaikan pidato kebangsaan bertema Visi Indonesia di Bogor, 14

Juli 2019, Presiden menyadari bahwa sekarang kita hidup dalam sebuah lingkungan global yang sangat dinamis dan penuh perubahan, kecepatan, risiko, kompleksitas, serta kejutan, yang sering jauh dari kalkulasi," kata dia.

ASN memiliki kewajiban sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan dalam pembangunan nasional. Keberadaan mereka juga berfungsi dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik serta terlibat dalam pelaksanaan kebijakan.

Demi menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas maka dibuatlah pembentukan Smart ASN. Dengan itu, Setiawan berharap, pegawai sipil negara dapat mengembangkan kualitas dan talentanya dibidang masing-masing.

"Pembentukan generasi Smart ASN demi terwujudnya birokrasi berkelas dunia. Generasi ini juga diharapkan dapat mengantisipasi tantangan disrupsi era Revolusi Industri 4.0, di mana digitalisasi birokrasi akan menciptakan pelayanan masyarakat yang semakin optimal, efisien, dan cepat," kata Setiawan.

Baca juga:


Berita terkait
0
Rusia Disebut Nyaris Gagal Bayar Obligasi
Rusia berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi yang beredar sebesar 40 miliar dolar AS sejak invasinya ke Ukraina