Asesmen Kompetensi Guru, Kepala, Pengawas Madrasah Kemenag

Kemenag akan adakan asesmen kompetensi bagi 269.711 guru, kepala, dan pengawas madrasah secara serentak.
Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani. (Foto: Tagar/dok. Kemenag)

Jakarta - Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani sampaikan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) akan adakan asesmen kompetensi bagi guru, kepala, dan pengawas madrasah secara serentak pada 19-23 November 2020.

“Ada 269.711 guru, kepala, dan pengawas madrasah yang terdaftar akan ikut uji kompetensi mulai besok hingga 23 November 2020,” ucapnya di Jakarta pada Rabu 18 November 2020.

Asesmen ini sendiri diadakan serentak oleh Kanwil Kemenag di seluruh Indonesia. Dhani pun menyampaikan peserta dapat melihat hasil Asesmen Kompetensi Pengawas (AKP).

“Peserta dapat melihat hasil AKP melalui akun SIMPATIKA masing-masing,” tambahnya.

Dhani pun menjelaskan, adanya asesmen kompetensi guru, kepala, dan pengawas madrasah ini miliki tujuan untuk mengetahui tingkat dan gambaran informasi umum kompetensi mereka sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Selain itu, asesmen juga penting untuk memetakan sebaran dan kompetensi mereka untuk bahan pertimbangan dalam menentukan jenis pembinaan dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

“Asesmen dilakukan juga untuk menyusun rapor kompetensi yang akan menjadi acuan pihak terkait dalam pengembangan keprofesionalan guru, kepala dan pengawas madrasah,” kata Dhani.

Sementara itu, Madrasah M Zain selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menambahkan bahwa asesmen kompetensi nantinya akan diikuti oleh semua guru, kepala dan pengawas madrasah pada semua jenjang di 34 provinsi seperti jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) yang memenuhi persyaratan.

Asesmen kompetensi guru, kepala, dan pengawas madrasah sangat penting. Sebab, mereka menjadi penentu kualitas penyelenggaraan pembelajaran di madrasah.

Contohnya seperti, pada Guru MI mereka yang mengampu mata pelajaran guru kelas. Guru MTs, mereka yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA Terpadu, dan Bimbingan dan Konseling.

“Guru MA adalah pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Bimbingan dan Konseling,” jelas Zain.

“Akan ikut asesmen juga, Kepala Madrasah, termasuk Kepala RA, dan pengawas pada Madrasah,” tambahnya.

Zain juga menjelaskan perincian dari 204.238 guru yang ikut asesmen yakin terdiri dari 102.350 guru MI, 66.012 guru MTs, dan 35.876 guru MA.

Dirinya pun melanjutkan, ada 61.362 kepala madrasah, terdiri atas 19.022 Kepala Raudlatul Athfal, 21.112 Kepala MI, 14.405 Kepala MTs, dan 6.823 Kepala MA.

“Untuk pengawas madrasah, terdaftar akan ikut uji kompetensi sebanyak 4.111 orang,” ujarnya.

Zain kemudian juga sampaikan mengapa asesmen kompetensi guru, kepala dan pengawas madrasah penting dilakukan.

"Asesmen kompetensi guru, kepala, dan pengawas madrasah sangat penting. Sebab, mereka menjadi penentu kualitas penyelenggaraan pembelajaran di madrasah. Habit dan budaya kualitas harus tumbuh di kalangan guru-guru madrasah. Hasil asessment ini akan menjadi dasar kebijakan Kemenag," ucap Zain. []

Baca juga:


Berita terkait
Lima Alasan Kemenag Terus Hadirkan Proper Daerah Binaan
Kementerian Agama kembali rilis Program Percontohan Daerah Binaan di Desa santan Tengah dan ini merupakan yang ke enam di resmikan.
Kemenag: PPIU Utamakan Jemaah Umrah Tertunda karena Covid-19
Kemenag minta PPIU dahulukan keberangkatan jemaah umrah yang tertunda karena dampak Covid-19 pada 1441H.
Kemenag: 745.415 Guru & Dosen Bukan PNS Tervalidasi BPJS
Sebanyak 745.415 guru, tenaga pendidik, dan dosen non PNS telah divalidasi oleh BPJS dan sedang diajukan ke Kemenkeu agar bisa mendapatkan BSG.