ASEAN Sepakat Tak Mengundang Junta Militer Myanmar ke KTT

ASEAN akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuan puncak ASEAN bulan Oktober 2021 ini
Jurnalis Associated Press, Thein Zaw (kanan), melambaikan tangannya ketika berjalan bersama pengacaranya Tin Zar Oo (tengah) setelah ia dibebaskan dari penjara Insein di Yangon, pada 24 Maret 2021. Thein ditangkap saat meliput demo menentang kudeta militer di Myanmar (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuan puncak ASEAN bulan Oktober 2021 ini. Keputusan yang diambil oleh para menteri luar negeri ASEAN pada pertemuan darurat pada Jumat, 15 Oktober 2021, malam.

Kementerian Luar Legeri Singapura mengatakan pada Sabtu, 16 Oktober 2021, bahwa langkah untuk tidak menyertakan pimpinan junta Min Aung Hlaing adalah "keputusan yang sulit, tetapi perlu, untuk menegakkan kredibilitas ASEAN."

Pernyataan itu mengutip kurangnya kemajuan yang dibuat pada peta jalan untuk memulihkan perdamaian di Myanmar yang telah disepakati junta dengan ASEAN pada bulan April 2021.

panglima myanmarPanglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pidato pada konferensi IX Moskow tentang keamanan internasional di Moskow, Rusia (Foto: voaindonesia.com/ AP)

Seorang juru bicara pemerintah militer Myanmar menyalahkan "intervensi asing" atas keputusan tersebut.

Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan kepada Kantor Berita BBC Burma bahwa Amerika Serikat dan perwakilan Uni Eropa telah menekan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

"Intervensi asing juga bisa dilihat di sini," katanya. "Kami mengetahui bahwa beberapa utusan dari beberapa negara bertemu dengan urusan luar negeri AS dan menerima tekanan dari Uni Eropa."

Menurut PBB, lebih dari 1.000 warga sipil telah dibunuh dan ribuan lainnya ditangkap oleh pasukan keamanan Myanmar sebagai tindakan keras terhadap pemogokan dan protes yang telah menggelincirkan demokrasi di negara itu. Hal tersebut memicu kecaman internasional.

Junta mengatakan perkiraan jumlah korban tewas itu dilebih-lebihkan.

Ketua ASEAN saat ini, Brunei, mengatakan seorang tokoh non-politik dari Myanmar akan diundang ke KTT 26-28 Oktober 2021, setelah tidak ada konsensus yang dicapai untuk kehadiran perwakilan politik.


antikudetaPengunjuk rasa antikudeta unjuk rasa dengan membawa gambar pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi, melewati pasar Kotapraja Kamayut Yangon, Myanmar, 8 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

"Karena tidak ada kemajuan yang memadai .... serta kekhawatiran atas komitmen Myanmar, khususnya dalam membangun dialog konstruktif di antara semua pihak terkait, beberapa Negara Anggota ASEAN merekomendasikan agar ASEAN memberi ruang kepada Myanmar untuk memulihkan urusan dalam negerinya dan kembali normal," kata pejabat Brunei dalam sebuah pernyataan (ah)/voaindonesia.com. []

Militer Myanmar Dilaporkan Langgar Hukum Internasional

Strategi ASEAN Hadapi Junta Militer Myanmar Runtuh Berserakan

Utusan ASEAN dan Junta Myanmar Bahas Soal Suu Kyi

Myanmar di Ambang Perang Saudara Sejak Kudeta Militer

Berita terkait
Kebebasan Pers di Myanmar Memburuk
Delapan bulan setelah kudeta militer Myanmar, wartawan lokal di negara tersebut mengaku bahwa kehidupan jurnalis di sana menjadi “semakin sulit”
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki