Jakarta - Juventus tidak akan mengubah komposisi pemain dan skema bermain saat menghadapi tuan rumah AS Roma dalam big match Serie A Italia di Stadion Olimpico, Senin 13 Januari 2020 dini hari WIB. Gelandang Aaron Ramsey bakal kembali menempati posisi sebagai trequartista di laga tersebut.
Ramsey mampu menjalankan peran itu dengan baik saat Juve menang besar 4-0 atas Cagliari. Dengan skema standar 4-3-1-2, pelatih Maurizi Sarri kemungkinan menjadikan eks gelandang Arsenal itu di posisi di belakang dua penyerang.
Pemain asal Wales ini secara perlahan mulai mengukuhkan sebagai salah satu andalan I Bianconeri. Apalagi dia memang tidak dipusingkan membantu pertahanan. Ramsey dinilai bisa berkreasi secara maksimal bila fokus menopang lini depan.
Ramsey bisa mendapatkan ruang dengan mudah saat Dybala dan Ronaldo di depan dia
Di posisi itu, Ramsey lebih bebas berkreasi untuk men-support Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala yang menggantikan posisi Gonzalo Higuain. Cedera hamstring yang dialami striker asal Argentina ini membuat dia harus absen.
Namun Sarri tak mempersoalkan dengan absennya Higuain. Pasalnya Dybala yang juga striker tim nasional Argentina ini bisa menggantikan peran seniornya dengan apik.
"Ramsey bisa mendapatkan ruang dengan mudah saat Dybala dan Ronaldo di depan dia. Tetapi di posisi itu bisa juga ditempat oleh Adrien Rabiot atau Sami Khedira. Tergantung bagaimana situasinya," kata Sarri.
"Higuan belum 100 persen fit. Jadi perubahan yang dilakukan tergantung pada karakteristik pemain. Dybala mungkin bermain lebih ke dalam dan Ronaldo tidak sepenuhnya menjadi centre-forward," ujarnya.
Juve berpeluang merebut kembali posisi puncak bila menang dalam duel di Olimpico. Dengan perolehan poin 45, mereka hanya tertinggal satu poin dari Inter Milan.
Hanya, Roma yang menduduki peringkat empat jelas merupakan lawan tak mudah. Apalagi mereka dibayangi Atalanta yang berhasil mencuri poin di kandang Inter.
Dalam duel di Giuseppe Meazza, Atalanta bermain imbang 1-1 sehingga mengantongi poin 35. Sama dengan Roma, namun Atalanta kalah selisih gol sehingga masih berada di peringkat lima. Hasil imbang itu pula yang membuat Inter mendapat ancam dari Juve.
Juve Harus Tampil Konsisten Lawan Roma
Sarri pun sudah memperhitungkan bila Giallorossi bakal menjadi ancaman serius Juve. Menurutnya tim harus bermain konsisten selama 90 menit bila ingin meraih poin penuh di kandang lawan.
"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Kami butuh lebih dari sekadar konsistensi selama 90 menit pertandingan. Kami harus membangun kerjasama yang bagus seperti saat mengalahkan Cagliari," ujar Sarri yang sudah memperkirakan Roma bakal mengejutkan musim ini.
Pelatih Paulo Fonseca dinilai sukses membangun kembali Roma. Meski kehilangan sang ikon Daniele de Rossi, namun tim ibukota ini mampu menunjukkan konsistensinya.
"Saya sudah perkirakan Roma bersama Fonseca akan mengejukan di kompetisi musim ini. Meski dihadapkan banyak pemain yang cedera, dia tetap bisa menjadikan Roma sebagai tim yang kuat. Mereka tetap bisa bermain cepat dan itu yang membahayakan," kata eks pelatih Chelsea ini.
Ya, di laga itu Roma kehilangan Davide Zappacosta, Davide Santon, Javier Pastore, Justin Kluivert, Henrikh Mkhitaryan, Federico Fazio dan Mirko Antonucci. Situasi itu memaksa Fonseca mengubah skema bermain dari 4-2-3-1 yang biasa digunakannya menjadi 3-4-2-1. Striker Edin Dzeko akan menjadi ujung tombak tunggal di laga itu.
Sementara bek Chris Smalling mendapat tugas berat karena harus mengawal pertahanan dari ancaman Ronaldo. Dia akan bahu-membahu dengan bek Turki Mert Certin dan Gianluca Mancini. []