Jakarta - Rekor kemenangan AS Roma di kompetisi Serie A Italia terhenti. Roma harus mengakui keunggulan Parma 0-2 dalam duel di Stadion Ennio Tardini, Senin 11 November 2019 dini hari WIB. Pelatih Roma Paulo Fonseca menilai kekalahan itu disebabkan kelelahan yang dialami pemainnya.
Roma akhirnya untuk kedua kalinya mengalami kekalahan di kompetisi domestik. Setelah dipaksa menyerah 0-2 oleh Atalanta di kandang sendiri, kini mereka mengalami kekalahan dengan skor sama dari Parma.
Kekalahan itu memupus rekor ciamik Giallorossi di Serie A. Pasalnya di tiga laga sebelumnya, mereka meraih kemenangan gemilang. Mereka menang 2-1 atas AC Milan dan kemudian menghajar Udinese 4-0.
Parma sangat berbahaya, terutama saat melakukan serangan balik. Mereka bisa menciptakan banyak peluang karena kami terlalu berani mengambil risiko
Terakhir di hadapan tifosi di Stadion Olimpico, Edin Dzeko dkk menaklukkan Napoli 2-1. Tren positif itu sempat membawa Roma masuk zona Liga Champions.
Hanya tren itu tak berimbas di Liga Europa. Saat melakoni laga tandang ke Jerman menghadapi Borussia Moenchengladbach, mereka gagal mengambil poin setelah kebobolan di injury time.
Kekalahan yang sepertinya berdampak pada mental pemain. Pasalnya, peluang Roma ke 32 Besar mulai menipis dan harus bekerja keras pada dua laga terakhir bila ingin lolos.
Persoalannya, kekalahan itu membuat pemain kelelahan secara psikologis. Apalagi, mereka hanya memiliki waktu dua hari untuk recovery sebelum menghadapi Parma. Dalam kondisi lelah fisik dan psikis, Roma harus mengakui keunggulan Parma.
"Tim mengalami kelelahan. Semua bisa melihat bagaimana kondisi pemain. Ini bukan soal sikap bertanding tetapi kami sudah kehilangan kecepatan dan kemampuan dalam merespon," kata pelatih Fonseca seperti dikutip Football Italia.
"Parma sangat berbahaya, terutama saat melakukan serangan balik. Mereka bisa menciptakan banyak peluang karena kami terlalu berani mengambil risiko," ujarnya.
Menurut dia pemain lebih banyak memberi ruang kepada lawan. Selain itu pertahanan tim sangat buruk, terutama di babak kedua.
"Kami sesungguhnya ingin menang, tetapi kami malah memberi ruang kepada lawan. Pertahanan kami juga buruk, terutama di babak kedua," kata dia lagi.
Beruntung, kompetisi memasuki jeda karena tim nasional kembali menjalani pertandingan uji coba maupun kualifikasi EURO 2020. Dengan diliburkannya liga, pemain akan mendapat istirahat meski sebagian bakal memperkuat timnas.
"Jeda kompetisi akan sangat membantu kami untuk memulihkan kondisi pemain," ucapnya.
Di laga itu, Roma hanya mampu mengimbangi permainan Parma di babak pertama. Serangan tuan rumah masih bisa diatasi Chris Smalling dkk.
Namun Pertahanan mereka akhirnya bobol di babak kedua. Gol Parma dihasilkan Mattia Sprocati menit 68. Gol berawal dari umpan silang Riccardo Gagliolo di sisi kiri. Sprocati yang mendapat bola sempat mengontrolnya dan kemudian melepaskan tendangan setengah voli yang menaklukkan kiper Pau Lopez.
Unggul 1-0 membuat pemain Parma kian agresif menekan Roma. Namun mereka baru bisa memantapkan keunggulan menjelang bubaran.
Gol kedua tuan rumah dihasilkan Andreas Cornelius yang menerima umpan dari Hernani. Skor 2-0 bertahan sampai akhir pertandingan.
Kekalahan dari Parma mengakibatkan Roma turun peringkat. Kini, mereka berada di peringkat enam dengan poin 22. Sedangkan Parma naik ke peringkat delapan dengan poin 17. []
