AS Pertimbangkan Sanksi Baru Terhadap Junta Militer Myanmar

Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan langkah-langkah baru terhadap junta militer di Myanmar
Menlu AS, Antony Blinken, disambut Menlu Malaysia, Saifuddin Abdullah, di Putrajaya, 15 Desember 2021 (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan langkah-langkah baru terhadap junta militer di Myanmar. Hal ini dikatakan oleh Menteri Luar Neger (Menlu), Amerika Serikat (AS), Antony Blinken. Presiden AS juga mengundang para pemimpin ASEAN untuk mengadakan pertemuan puncak istimewa.

Menlu Blinken mengatakan pada hari Rabu, 15 Desember 2021, bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah tambahan apa yang harus diambil terhadap junta Myanmar dan mengatakan para pemimpin Asia Tenggara telah diundang untuk mengadakan pembicaraan pada pertemuan puncak dengan Presiden Joe Biden.

Hal itu disampaikan Menlu Blinken dalam kunjungannya ke Malaysia. Menlu Malaysia, Saifuddin Abdullah, mengatakan, undangan KTT Presiden Biden akan dibahas dalam pertemuan ASEAN 19 Januari 2022 mendatang.

"Kami sangat menantikan pertemuan puncak khusus dengan ASEAN tahun depan," kata Antony Blinken, dan menyebut ASEAN sebagai sangat "penting bagi arsitektur kawasan Indo-Pasifik".

Menlu AS Antony Blinken sebelumnya berkunjung ke Jakarta dan menjanjikan komitmen AS untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan intelijen dengan mitra-mitranya di kawasan Indo-Pasifik sehubungan dengan "sikap dan tindakan agresif Cina".

jokowi dan blinkenPresiden Jokowi menerima Menlu AS Antony Blinken di Istana Negara, 13 Desember 2021 (Foto: dw.com/id)

1. KTT AS-ASEAN untuk bahas isu global

ASEAN telah memimpin upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis di Myanmar, namun menyatakan frustrasi dengan "kemajuan yang lambat". Karena itu ASEAN tidak mengundang pemimpin militer Myanmar menghadiri pertemuan puncak yang digelar baru-baru ini.

"Penting dalam beberapa minggu dan bulan ke depan untuk melihat langkah-langkah tambahan apa yang dapat kita ambil secara individu maupun kolektif untuk menekan rezim agar mengembalikan negara ke jalur demokrasi," kata Blinken.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah memberlakukan sanksi terhadap kepemimpinan militer Myanmar. Selain membahas krisis di Myanmar, Blinken mengatakan usulan KTT AS- ASEAN juga diharapkan akan membahas isu-isu seperti pemulihan dari pandemi Covid-19, perubahan iklim, investasi dan infrastruktur.

2. Hampir 11 ribu orang ditahan rezim militer

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer 1 Februari lalu menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi, yang memicu protes dan perlawanan bersenjata. Sejak kudeta militer, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik AAPP mengatakan sudah lebih dari 10.900 warga sipil ditahan dan lebih dari 1.300 orang dibunuh oleh pasukan keamanan.

Militer Myanmar mengatakan AAPP bias dan menggunakan data yang berlebihan, dan ratusan tentara juga tewas dalam konflik itu.

Myanmar berada dalam sorotan sejak lebih dari 730.000 minoritas Muslim Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine pada Agustus 2017 setelah tindakan keras militer, yang menurut para pengungsi termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan [hp/yf (rtr, afp)]/dw.com/id. []

Sanksi Baru Uni Eropa Terhadap Junta Militer Myanmar

Amerika Berlakukan Sanksi Terhadap Industri Permata Myanmar

Sanksi Amerika Untuk Dua Putra Panglima Militer Myanmar

Sanksi Uni Eropa Terhadap Junta Militer Myanmar

Berita terkait
Amerika Berlakukan Sanksi Terhadap Industri Permata Myanmar
Depkeu AS mengatakan melalui rilis berita bahwa pihaknya memberlakukan sanksi terhadap salah satu industri yang terbesar di Myanmar, batu permata
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi