AS Larang Impor Produk dari Wilayah Uighur China

Otoritas AS menyatakan akan berhenti mengimpor kapas dan produk makanan berbasis tomat dari wilayah Uighur, China
Seorang petani memanen kapas di Hami, wilayah Xinjiang, China, 14 Oktober 2018. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Amerika Serikat (AS) menyatakan akan berhenti mengimpor kapas dan produk makanan berbasis tomat dari wilayah Uighur, China. Langkah itu menjadi bagian dari kampanye untuk menekan Partai Komunis China yang diduga merupakan hasil dari kerja paksa Muslim Uighur yang ditahan.

Larangan yang diumumkan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dalam sebuah konferensi pers di Washington (Rabu. 13 Januari 2021), berlaku untuk serat benang, pakaian jadi, dan tekstil yang terbuat dari kapas yang ditanam di wilayah Xinjiang, barat laut China.

UighurIlustrasi praktik kerja paksa China terhadap etnik Uighur. (Foto: Sourcing Journal).

Kawasan itu merupakan pemasok utama kapas di seluruh dunia, sehingga larangan itu berdampak signifikan pada perdagangan global. Pemerintahan Trump sebelumnya melarang impor dari masing-masing perusahaan yang terlibat dalam kerja paksa di wilayah tersebut.

Worker Rights Consortium yang mencakup kelompok para pekerja dan hak asasi manusia, memperkirakan larangan AS itu mempengaruhi sekitar 20% pasokan kapas global.

Beberapa produsen menyatakan sikap oposisi terhadap pemesanan di seluruh wilayah tersebut dengan berpendapat hal itu dapat menghukum beberapa produsen yang sah. Itu dikarenakan sulit memastikan bahan mentah yang dilarang untuk tidak memasuki rantai pasokan.

Uighur XinjiangPengunjung di depan Masjid Etigar, Kota Kashgar, Xinjiang, Jumat (4/1/2019). (Foto: Antara/M Irfan Ilmie)

Menurut Kantor Perdagangan untuk Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, China mengekspor kapas senilai 9 miliar ke AS tahun lalu. Kantor itu menyatakan hanya sekitar 10 juta dolar AS produk tomat dari China memasuki AS tahun 2020.

Dalam pernyataan bersama, American Apparel & Footwear Association, National Retail Federation, Retail Industry Leaders Association, dan United States Fashion Industry Association memuji langkah tersebut (mg/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Potret Muslim Uighur di Daratan China
Dilarang pakai jilbab dan memelihara jenggot merupakan sebagian dari tindakan represif Beijing terhadap muslim Uighur
Paus Fransiskus Dikecam China Atas Komentar Muslim Uighur
China kritik Paus Fransiskus atas sebuah bagian dalam buku barunya yang menyebutkan penderitaan kelompok minoritas Muslim Uighur di China
China Rilis Buku Putih Hak-hak Buruh Uighur Xinjiang
Pemerintah China mengeluarkan buku putih tentang ketenagakerjaan dan hak buruh di Daerah Otonomi Uighur, Xinjiang.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.