Arus Mudik, Jalan Tol Masih Favorit, Polres Bengkulu Selatan Siagakan “Sniper”

Arus mudik, jalan tol masih favorit, Polres Bengkulu Selatan siagakan sniper. “Penempatan penembak jitu dilakukan karena tindak kejahatan di jalanan cenderung meningkat selama arus mudik Lebaran,” kata AKBP Rudy Purnomo.
Warga beraktivitas di posko Tempat Istirahat Copet di kawasan Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/6/2018). Posko Tempat Istirahat Copet yang didirikan menjelang Lebaran sebagai antisipasi adanya tindakan pencurian atau pencopetan di terminal sekaligus memberikan kenyamanan bagi para pemudik. (Foto: Ant/Maulana Surya)

Jakarta, (Tagar 10/6/2018) – Dibanding melalui jalan nasional, jalan tol yang yang membentang dari Merak, Banten, hingga Pasuruan, Jawa Timur, masih menjadi favorit pemudik.

Lima hari sebelum Lebaran (H-5) ini, beberapa titik di jalan tol terjadi kemacetan sehingga dilakukan berbagai rekayasa untuk menanggulanginya.

Berbeda dengan jalan nasional, yakni sepanjang jalan arteri Karawang hingga jalur pantura wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hampir tidak ada kemacetan dan lebih didominasi pemudik yang menggunakan motor.

"Arus lalu lintas sangat ramai. Pemudik yang menggunakan motor mendominasi jalan arteri hingga jalur pantura," kata Kasatlantas Polres setempat AKP Arman Sahti di Karawang, Minggu (10/6).

Adapun kondisi jalan tol terus saja mengalami peningkatan. PT Jasa Marga Tbk mencatat, sebanyak 109.165 unit kendaraan bermotor melintasi pintu masuk gerbang Tol Cikarang Utama menuju arah Timur pada H-6 atau Sabtu (9/6).

"Kendaraan keluar Jakarta melalui Gerbang Tol Cikarang Utama meningkat 55 persen pada H-6 dibanding lalu lintas normal sekitar 70.230 kendaraan," kata Media Relations Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Herald Galingga di Cikarang Kabupaten Bekasi, Minggu (10/6).

Herald memperkirakan 109.115 unit kendaraan akan meninggalkan Jakarta melalui GT Cikarang Utama pada H-5 atau Minggu (10/6). "Angka tersebut naik 85 persen dari volume lalu lintas normal yakni 58.851 unit kendaraan," tuturnya.

Penembak Jitu

Sementara itu, sejak jauh-jauh hari pihak kepolisian telah melakukan pelbagai upaya dalam rangka menciptakan rasa aman bagi pemudik.
Agak unik, Kepolisian Resor Bengkulu Selatan melakukan pemetaan jalur mudik yang rawan begal dan aksi pencurian dengan menyiagakan penembak jitu (sniper).

Kepala Polres Bengkulu Selatan AKBP Rudy Purnomo menyatakan, pihaknya menyiagakan “sniper” di kawasan rawan untuk mengamankan pemudik dari pelaku kejahatan.

Kapolres menyebutkan, sejumlah daerah rawan begal, antara lain, di Ulu Manna yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan. Kawasan ini merupakan area hutan lindung yang tidak ada permukiman penduduk. Adapun kawasan rawan tindakan kriminal berada di Pantai Pasar Bawah.

Dia menyebutkan, penempatan penembak jitu dilakukan lantaran tindak kejahatan di jalanan cenderung meningkat selama arus mudik Lebaran. Pelaku memanfaatkan kelengahan pemudik yang kurang mengenal kondisi dan kontur jalan yang sedang mereka lewati.

Tersedia lima posko yang siap melayani masyarakat selama 24 jam untuk mengamankan mudik Lebaran 2018 di Bengkulu Selatan. Ada pula tim patroli khusus yang berkeliling di sepanjang jalur mudik.

Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menuturkan, posko-posko itu tidak hanya diisi polisi, tetapi juga porsonel militer, petugas medis, hingga tenaga sipil.

Dia mengimbau masyarakat agar mewaspadai pendatang baru dengan mengaktifkan tamu wajib lapor 1 x 24 jam. Langkah ini guna mengantisipasi penyebaran radikalisme dan terorisme melalui hegemoni Lebaran.

"Babinkamtibmas, babinsa, dan pemerintahan desa harus selalu bersinergi untuk mengamankan mudik pada tahun 2018. Jangan sampai hal buruk mengusik ketenangan liburan Lebaran," kata Gusnan. (ant/yps)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.