Jakarta - Aparat Kepolisian Resor Jakarta Selatan masih terus mendalami detail kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang melibatkan nama mantan artis cilik Iyut Bing Slamet. Dari keterangan yang dibeberkan, adik dari Adi Bing Slamet itu diketahui telah mengonsumsi narkotika jenis sabu selama 16 tahun.
"Yang bersangkutan (Iyut) dari pengakuannya memakai (narkoba) dari tahun 2004, dan ini masih sementara kita kembangkan lagi," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono di Mapolresta Jakarta Selatan, Sabtu, 5 Desember 2020.
Meski begitu, kata Budi, perempuan pemilik nama asli Ratna Fairuz Albar itu tidak mengonsumsi sabu setiap hari. Bila ada uang berlebih, wanita yang sempat menelurkan album religi berjudul Ku Bersyukur itu baru menggunakannya untuk membeli sabu.
Sebab itu, Iyut dalam pengakuannya sempat berhenti menggunakan sabu beberapa kali setelah dirinya terjerat kasus narkoba pada 2011 silam. Rupanya, perkara hukum saat itu tidak membuat anak komedian legendaris Bing Slamet itu kapok, hingga kembali mengonsumsi barang haram tersebut.
"Yang pasti bersangkutan dari tahun 2004 iya memakai putus sambung, putus sambung dia memakai tergantung kondisi keuangan," ujar Budi.
Iyut Bing Slamet. (Foto: Instagram/iyut.bing7)Dalam penangkapan keduanya ini, Iyut kembali dinyatakan positif mengonsumsi metafetamin alias sabu. Hasil itu dibeberkan Budi setelah ditemukan beberapa barang bukti serta hasil tes urine keluar.
"Kasus penyalahgunaan narkotika tersangka atas nama IBS (Iyut)," ucap Budi.
Iyut Bing Slamet ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis, 3 Desember 2020.
Dalam penangkapan tersebut polisi berhasil mengamankan klip sabu bekas pakai lengkap beserta alat isap alias bong dari kediamannya di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.
- Baca juga: Iyut Bing Slamet Kesandung Narkoba, Adi Bing Slamet: Korban
- Baca juga: Usai Ketemu Hotman Paris, Gisel Diminta Ngaku Soal Video Bokep
"Di dalam rumah tersebut ditemukan satu set alat hisap sabu, dua buah korek gas, satu buah plastik klip bening bekas narkotika," tutur Budi. []
