Jakarta - Peneliti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Putri Kanesia, mengaku pesimistis ketika ditanya soal keberanian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Firli Bahuri untuk menggeledah Kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP).
Nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto terseret dalam kasus dugaan suap yang dilakukan Harun Masiku terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Meskipun Hasto beberapa waktu lalu sempat diperiksa KPK, Putri enggan berspekulasi apakah komisi antirasuah berani menghadapi partai penguasa pemenang Pemilu 2019.
Baca juga: 6 Jam KPK Cecar Hasto Kristiyanto 24 Pertanyaan
Memang hanya bisa dijawab jika KPK melakukan langkah nyata dan konkret dalam menuntaskan kasus ini
"Kurang lebih begitu (pesimis)," kata Putri saat dihubungi Tagar, Kamis, 6 Januari 2020.
Dia menyarankan seharusnya Ketua KPK Firli Bahuri harus memiliki keberanian dalam mengusut tuntas tindak pidana korupsi (tipikor), kendati angka suap yang diungkap masih di bawah Rp 1 miliar.
"KPK harus berani dan profesional dalam bekerja. Mengenai optimis atau tidak, memang bisa dijawab dengan langkah nyata dan konkret yang dilakukan KPK dalam kasus ini," ujarnya.
Terlebih, menurut Putri, dalam kasus dugaan suap Harun Masiku, KPK benar-benar diuji integritasnya, apakah masih independen atau tidak dalam menindak tipikor usai mendapat revisi undang-undang terbaru yang direstui Presiden Jokowi.
"Memang hanya bisa dijawab jika KPK melakukan langkah nyata dan konkret dalam menuntaskan kasus ini," ucap dia.
Baca juga: PA 212 dan FPI Berencana Melengserkan Firli Bahuri
Sebelumnya, pada Rabu, 8 Januari 2020, tim penyelidik KPK gagal menggeledah DPP PDIP lantaran tidak diizinkan pihak keamanan untuk menerobos karena tidak mengantongi surat dari Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Usai kejadian itu, sejumlah anggota Polisi Sektor Menteng terlihat keluar masuk dari Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis pagi, 9 Januari 2020.
Aktivitas di Kantor DPP PDIP pada Kamis, 9 Januari 2020 meningkat seiring beredar kabar operasi tangkap tangan KPK yang mencokok komisioner KPU dan dua staf yang diduga merupakan orang kepercayaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Namun, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar meluruskan hal tersebut dengan menuturkan, sejak awal pihaknya memang tidak berniat menggeledah, tetapi hanya menyegel.
Penyegelan dilakukan, kata dia, untuk mengamankan lokasi terlebih dahulu. Sebab, untuk melakukan penggeledahan musti mendapatkan izin dari Dewas KPK.
"Sebetulnya tim penyelidik ini, tim lidik teman-teman tadi itu, hanya ingin mengamankan lokasi jadi model police line, tapi ini KPK line," kata Lili dalam keterangan pers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Januari 2020. []