Arkeolog Temukan Rempah Berusia 500 Tahun di Laut Baltik

Bangkai kapal Gribshund, milik Raja Hans dari Denmark dan Norwegia, karam di lepas pantai Ronneby sejak 1495
Peneliti Brendan Foley mengangkat toples berisi safron yang diawetkan dalam air, yang ditemukan di bangkai kapal Gribshunden, di laboratoriumnya di Universitas Lund, Denmark, 2 Maret 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS /Tom Little)

TAGAR.id, Jakarta - Para arkeolog menemukan tempat penyimpanan rempah-rempah yang berisi safron, biji merica dan jahe setelah lebih dari 500 tahun karam di Laut Baltik, Swedia. Anehnya, rempah-rempah tersebut masih dalam kondisi baik.

Bangkai kapal Gribshund, milik Raja Hans dari Denmark dan Norwegia, karam di lepas pantai Ronneby sejak 1495. Kapal itu ketika diperkirakan terbakar dan tenggelam saat raja menghadiri pertemuan politik di Swedia.

Sejumlah penyelam menemukan kembali kapal itu pada tahun 1960-an. Penggalian kapal secara sporadis telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Penyelaman sebelumnya menemukan barang-barang besar seperti boneka dan kayu. Sekarang penggalian yang dipimpin Brendan Foley, seorang ilmuwan arkeologi di Universitas Lund, menemukan rempah-rempah yang terkubur di lumpur kapal.

letak laut baltikLetak geografis Laut Baltik (Sumber: en.m.wikipedia.org)

"Baltik itu aneh - oksigennya rendah, suhunya rendah, salinitasnya rendah, begitu banyak benda organik yang terawetkan dengan baik di Baltik di mana mereka tidak akan terawetkan dengan baik di tempat lain di sistem samudra dunia," kata Foley. "Namun menemukan rempah-rempah seperti ini cukup luar biasa."

Peneliti Mikael LarssonPeneliti Mikael Larsson mengganti sampel rempah-rempah yang ditemukan di sebuah kapal yang tenggelam di lepas pantai Laut Baltik Swedia pada 1495, 2 Maret 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Tom Little)

Rempah-rempah akan menjadi simbol status tinggi, karena hanya orang kaya yang mampu membeli barang-barang seperti safron atau cengkih yang diimpor dari luar Eropa. Mereka akan bepergian dengan Raja Hans saat dia menghadiri pertemuan di Swedia.

Peneliti Universitas Lund Mikael Larsson, yang mempelajari temuan tersebut, mengatakan: "Ini adalah satu-satunya konteks arkeologi di mana kami menemukan kunyit. Jadi sangat unik dan sangat istimewa." (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tren Rempah Labu Parang Jadi Industri Senilai 500 Juta Dolar di AS
Selain itu, berbagai produk baru terkait pumpkin diperkenalkan setiap tahun. Misalnya, kantong sampah beraroma labu, yang ludas terjual