Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS, mengapresiasi mundurnya Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro dari jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI). Mundurnya Ari mengakhiri polemik yang kian memanas sejak kemarin.
"Sebagai kabar baik dan sangat tepat sekali atas keputusan Ari Kuncoro mundur dari posisi Komisaris di BRI agar tidak terus menjadi polemik dan menjadi beban Presiden," kata Fernando kepada Tagar, Kamis, 22 Juli 2021.
Dia menjelaskan, alangkah baiknya jika Ari Kuncoro lebih memfokuskan diri segaai rektor di kampur terkemukan itu. Fernando menyarankan agar Ari juga membuka aktor atau pembisik disekeliling Presiden Jokowi dalam memutuskan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Statuta UI yang dianggapnya sebagai 'jebakan' politik.
"Sebaiknya Ari Kuncoro fokus menjalankan tugasnya sebagai Rektor UI. Ari Kuncoro juga dapat membuka siapa yang menyodorkan kepada Presiden Jokowi dan memberikan masukan sehingga masuk dalam jebakan yang mendapat kritikan masyarakat dengan menandatangani perubahan Statuta UI," katanya.
Tak hanya itu, Fernando menegaskan kepada pejabat negara lainnya yang dinilai menjadi beban presiden, sebaiknya mengundurkan diri mengikuti jejak Ari Kuncoro. Secara moral, langkah tersebut tentu akan mendapat apresiasi dari masyarakat.
"Pejabat tinggi negara yang selama ini juga menjadi beban Presiden Jokowi sebaiknya mengambil langkah yang sama seperti Kuncoro mengundurkan diri dari posisinya supaya Jokowi tidak terganggu," ujarnya.
Seperti diketahui, Ari Kuncoro akhirnya melepas jabatan dari posisi Wakil Komisaris Utama di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Informasi pengunduran diri Ari Kuncoro dari jabatan Wakil Komisaris Utama BRI diinformasikan oleh BRI di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 22 Juli 2021.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, Kementerian BUMN telah menerima surat pengunduran diri Ari Kuncoro sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen BRI dan menginformasikannya secara resmi kepada perseroan.
Sehubungan itu, perseroan menerbitkan keterbukaan informasi pada tanggal 22 Juli 2021. Adapun proses berikutnya, kata dia, perseroan akan menindaklanjuti sesuai ketentuan dan prosedur.
Pejabat tinggi negara yang selama ini juga menjadi beban Presiden Jokowi sebaiknya mengambil langkah yang sama seperti Kuncoro mengundurkan diri dari posisinya supaya Jokowi tidak terganggu.
Dia menjelaskan, perseroan berkomitmen untuk terus menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) dari semua lapisan, mulai dari top level management, dalam hal ini dewan komisaris dan direksi, hingga jajaran pekerja di semua unit kerja perseroan.
"Komitmen tersebut dijalankan pada setiap kegiatan usaha perseroan, yang merupakan perwujudan dari visi dan misi perseroan, corporate values, dan strategi kebijakan dalam keberlanjutan perseroan," ujarnya. []
Baca Juga: Profil Ari Kuncoro, Rektor UI yang Merangkap Komisaris BUMN