Jakarta - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman buka suara soal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampusnya yang mengunggah kritikan terhadap Wapres Ma'ruf Amin dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, yang menyebut Ma'ruf sebagai King of Silent dan Puan sebagai Queen of Ghosting.
Fathur mengatakan kampusnya selalu mengajarkan mahasiswa untuk cerdas dan berkarakter. Termasuk dalam berliterasi digital yang cerdas dan menjunjung etika.
"Unnes selalu mengajarkan mahasiswa untuk cerdas, dan berkarakter termasuk dalam berliterasi digital yang cerdas dan menjunjung etika," ujar Fathur, Rabu, 7 Juli 2021.
Unnes selalu mengajarkan mahasiswa untuk cerdas dan berkarakter termasuk dalam berliterasi digital yang cerdas dan menjunjung etika.
Saat ini Unnes lebih fokus kepada penanganan dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa yang terpapar Covid-19 ketimbang mempersoalkan kritikan mahasiswa.
Fathur saat ditanya apakah benar, dia memanggil Ketua BEM Unnes Wahyu Suryono Pratama terkait kritik itu, dia hanya menjawab, "Kami fokus penangan dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa yang terpapar Covid-19," ucapnya.
Sebelumnya, BEM Unnes melayangkan kritikan terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua DPR RI Puan Maharani. Dalam postingan di akun Instagram @bemkmunnes pada Selasa (6/7) malam, mereka menyebut Ma'ruf Amin sebagai 'King of Silent. Sedangkan Puan disebut 'The Queen of Ghosting'. []