Arab Saudi dan UEA Dukung Pemangkasan Produksi Minyak OPEC

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), 31 Oktober 2022, membela keputusan OPEC dan sekutu-sekutunya untuk memangkas produksi minyak
Ilustrasi - Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Senin, 31 Oktober 2022, membela keputusan OPEC dan sekutu-sekutunya untuk memangkas produksi minyak. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Abu Dhabi, UEA - Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), 31 Oktober 2022, membela keputusan OPEC dan sekutu-sekutunya untuk memangkas produksi minyak.

Kedua negara menyampaikan sikap mereka itu bahkan setelah sejumlah politisi Amerika memperingatkan mengenai kemungkinan terciptanya ketidakpastian ekonomi menyusul keputusan kartel minyak terbesar di dunia itu.

Pernyataan-pernyataan yang disampaikan di Pameran dan Konferensi Perminyakan Internasional Abu Dhabi menunjukkan perbedaan mencolok antara Amerika Serikat dan negara-negara Teluk Arab yang didukungnya secara militer di Timur Tengah yang lebih luas.

Sejumlah politisi Amerika telah mengancam akan membatalkan kesepakatan senjata dengan negara kerajaan itu dan menggambarkannya sebagai negara yang berpihak pada Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perangnya di Ukraina.

kantor pusat opec di winaLogo OPEC di kantor pusatnya di Wina, Austria, 21 Agustus 2015 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Heinz-Peter Bade)

Menteri energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengisyaratkan dukungannya terhadap keputusan OPEC dalam sambutan singkatnya di acara tersebut. "Kami tidak berutang kepada siapa pun kecuali kami," kata sang pangeran yang disambut tepuk tangan meriah.

Ia mengatakan bahwa KTT perubahan iklim PBB yang akan datang akan diadakan di Mesir dan Uni Emirat Arab. ''Itu dilakukan untuk kami, oleh kami, untuk masa depan kami, dan kami harus berkomitmen untuk itu,'' katanya.

Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei menggemakan pembelaan serupa, sambil mengatakan bahwa OPEC dan sekutu-sekutunya bisa saja meningkatkan produksi bila kebutuhannya memang ada. Namun, ia tidak mengisyaratkan bahwa peningkatan produksi seperti itu akan segera terjadi.

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami di Uni Emirat Arab, serta rekan-rekan kami di OPEC+ tertarik untuk memasok kebutuhan yang dibutuhkan dunia,” kata al-Mazrouei. “Tetapi pada saat yang sama, kami bukan satu-satunya produsen di dunia.''

OPEC dan konfederasi longgar negara-negara lain yang dipimpin oleh Rusia sepakat pada awal Oktober untuk memangkas produksinya sebesar 2 juta barel minyak per hari, mulai November.

OPEC, yang dipimpin oleh Arab Saudi, bersikeras keputusan kartel itu berpijak dari kekhawatiran mereka mengenai ekonomi global. (ab/uh)/ Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
OPEC+ Dukung Kenaikan Produksi Minyak Mulai Maret 2022
Negara-negara utama penghasil minyak yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia mengumumkan peningkatan produksi