Arab Kucurkan Duit Rp 18,12 Triliun Bangun Bioskop

Arab Saudi investasi besar-besaran untuk pembangunan masjid. Ini membuat negara itu semakin memantapkan langkah dalam industri hiburan.
Suasana di bioskop VOX di Riyad Park Mark Mal dipenuhi warga yang ingin menonton. Masyarakat Arab menyambut antusias keputusan pemerintah Arab untuk mencabut larangan pemutaran film di bioskop. (Foto: Arab News|AFP).

Jakarta - Arab Saudi semakin memantapkan langkahnya dalam industri hiburan. Hal itu ditunjukkan dengan investasi besar-besaran di industri sinema. Negara itu akan menggelontorkan duit hingga 1,33 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 18,12 triliun untuk pembangunan sejumah gedung bioskop baru pada tahun ini.

Dari data yang dirilis menjelang konferensi Cinema Build KSA 2020 yang berlangsung di Hotel Fairmont, Riyad pada 19-20 Februari 2020, pemerintah Arab akan membangun 140 gedung bioskop baru di 30 mal. Pembangunan gedung-gedung bioskop baru diperkirakan akan menciptakan 5.300 peluang kerja.

Menurut perusahaan riset Great Minds Group, dari 140 gedung bioskop yang akan dibangun itu terdiri dari 1.323 layar. "Pembangunan bioskop itu membuat permintaan smber daya manusia akan meningka secara dramatis," kata perusahaan riset itu seperti diberitakan dari Arab News, Rabu, 29 Janari 2020.

Dikatakan, industri sinema di Arab Saudi yang pertumbuhan luar biasa itu membuat negara itu menjadi pemain utama di bisnis sinema di negara kawasan Timur Tengah. "Ini akan menjadi perhatian para pemangku kepentingan di seluruh dunia," sebut perusahaan riset itu.

Laporan Cinema Build KSA menyebutkan, untuk mewujudkan pembangunan 130 gedung bioskop, setidaknya dibutuhkan 158.760 kursi dan lebih dari 5.953.500 meter persegi karpet. Selain itu juga diperlukan sekitar 18.852.750 meter persegi papan gipsum, panel dinding, dan bahan khusus untuk atap gedung serta 1.250 unit pendingin udara (AC).

Pembangunan industri sinema yang masih itu merupakan perwujudan visi 2030 yang dicanangkan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Visi 2030 merupakan reformasi yang dilakukan Negeri Petrodolar ini untuk memodernisasi budaya. Visi 2030 ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak, sekaligus melakukan diversifikasi ekonomi dan mengembangkan sektor publik seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi dan wisata.

Dalam visi itu juga, pemerintah Arab Saudi akan meningkatkan pengeluaran rumah tangga untuk bisnis hiburan domestik dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 6 persen dari total pengeluaran. Hal itu menginat warga Arab Saudi menghabiskan sekitar 30 miliar dolar AS (Rp 408,3 triliun) per tahun untuk pariwisata dan hiburan di luar negeri.

Pelarangan bioskop yang sudah berlangsung selama 34 tahun dibuka kembali. Pada Rabu, 18 April 2018, Arab Saudi meluncurkan bioskop komersial pertama dengan memutar perdana film superhero Black Panther. Pemutaran perdana film ini digelar di gedung simfoni yang diubah menjadi bioskop di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, dengan mengundang pejabat teras pemerintah, perwakilan negara asing, serta kalangan pengusaha terkenal. Peresmian bioskop pertama ini melibatkan jaringan bioskop terbesar di dunia, AMC.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Putra Mahkota Arab Saudi Gagal Beli Man United
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohamed bin Salman dikabarkan gagal membeli klub liga primer Inggris Manchester United dan beralhir ke Newcastle United
Pecinta Film di Arab Saudi Bisa Menonton Film di Bioskop Mulai 18 April Ini
Arab Saudi untuk pertama kali akan mempunyai bioskop pada 18 April di Ibu Kotanya, Riyadh, setelah lebih dari 35 tahun bioskop ddilarang di negara tersebut.
Arab Saudi Akan Cabut Larangan Menonton Film di Bioskop
Inilah malam yang langka di ibu kota Arab Saudi, Riyadh. Pertama kali setelah pihak Kerajaan Arab Saudi mencabut larangan menonton film di bioskop.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.