Surabaya - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jaw Timur Suko Wiyono meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, untuk lebih memperhatikan perguruan tinggi swasta (PTS). Ia menilai selama ini PTS selalu dianaktirikan oleh pemerintah.
Suko melihat PTS selalu di nomor duakan oleh pemerintah, terutama saat nanti lulusan perguruan tinggi swasta mencari pekerjaan.
"Perguruan tinggi negeri (PTN) dan PTS diberi kesempatan yang sama di BUMN yang gede. Jangan hanya PTN saja, karena biasanya kan PTN yang di dahulukan, bukan kalau PTS," kata Suko Wiyono, usai acara Rapat Pengurus besar Pleno ke-6 APTISI, di Surabaya, Rabu 29 Januari 2020.
Bukan hanya soal mencari kerja saja, menurut Suko, pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan PTN, bukan dengan PTS. Hal itu juga sudah tertuang dalam Permen yang belum dicabut.
PTN dan PTS harus diberikan kesempatan yang sama. Jangan Hanya PTN saja.
"Kita harus ngomong kepada pak menteri dan pak presiden, harapan kita kalau tidak dikawal ya akan kelewat. Misalnya saja penelitian dan pemerintah daerah saja itu ada aturan bahwa penelitian itu kerja sama dengan PTN. Sampai sekarang belum dicabut itu Permen dan itu tidak bagus," imbuh dia.
Padahal menurut Suko, hampir 85 persen orang yang lulusan PTS bisa masuk di partai-partai, serta menjadi menteri. Sehingga, dirinya berharap PTS ini tetap mendapat bantuan oleh pemerintah.
"Padahal kader bangsa itu sebagian besar dari PTS 85 persen, juga mahasiswa itu ada di PTS kebanyakan. Semua tahu orang-orang partai alumni PTS. Jika PTS tidak dibantu dan kualitasnya tidak bagus, maka negara ini akan rusak," ujar dia.
Sementara itu, Suko berharap Nadiem bisa menggelontorkan dana lebih untuk PTS. Supaya produk yang lulusan PTS bisa berkualitas, seperti dicontohkan Suko, di Surabaya ada Petra.
"Tentunya Mas nadiem harus menggelontorkan dana untuk diklat, agar SDM PTS lebih meningkat kualitasnya. Kalau PTS yang bagus di Surabaya ada Petra, itu ndak kalah. Tapi juga ada bagian besar yang lemah. Nah ini harus di pus jangan dibiarkan," ucap dia.
Saat ini jumlah perguruan tinggi swasta di Jatim ada 332. Ia berharap keseluruhan PTS itu mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah. []