Apple Blokir Aplikasi Tidak Resmi Soal Virus Corona

Apple menolak aplikasi tidak resmi yang menampilkan statistik terkait negara-negara yang telah mengonfirmasi kasus virus corona (COVID-19).
Logo Apple di Apple Store Manhattan, New York, Amerika Serikat. (Foto: Antara/REUTERS)

Jakarta - Apple menolak aplikasi tidak resmi yang menampilkan statistik terkait negara-negara yang telah mengonfirmasi kasus virus corona (COVID-19). Setidaknya ada empat pengembang aplikasi yang dilarang oleh perusahaan berlogo buah apel ini.

Melansir laman Cnet, Selasa, 17 Maret 2020, langkah ini diambil Apple untuk memastikan bahwa sumber data yang ditampilkan memiliki reputasi yang baik. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini hanya akan menampilkan aplikasi terkait COVID-19 dari entitas yang diakui, seperti organisasi pemerintah, LSM yang berfokus pada kesehatan dan lembaga medis atau pendidikan.

Apple juga mengatakan setiap pengembang yang ingin aplikasinya cepat disetujui harus memenuhi kriteria dan dapat langsung menandai kiriman mereka dengan "Time-Sensitive Event," yang akan akan mempercepat ulasan untuk aplikasi mereka.

"Masyarakat di seluruh dunia mengandalkan aplikasi sebagai sumber berita yang kredibel untuk membantu pengguna dalam memahami inovasi kesehatan baru, serta memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dan mendapatkan bantuan saat diperlukan," kata Apple dalam keterangan resminya.

Tidak hanya Apple, perusahaan teknlogi raksasa lain seperti Google dan Amzon juga selaras dengan langkah yang dilakukan Apple. Ketiga perusahaan ini mengambil langkah yang sesuai dengan permintaan Gedung Putih untuk menghentikan kesalahan informasi dan disinformasi terkait virus corona yang tersebar secara daring.

Sebelumnya, pihak Gedung Putih mengundang sejumlah perusahaan teknologi raksasa dalam sebuah pertemuan yang membahas koordinasi dalam upaya pencegahan penyebaran wabah COVID-19.

Pertemuan tersebut di hadiri oleh perwakilan dari pihak Google, Facebook, Apple, Amazon, Microsoft dan Twitter. Acara pembahasan dilakukan melalui telekonferensi, dengan dipimpin langsung oleh Chief Technology Officer AS Michael Kratsios.[]

Berita terkait
Google Gandeng AS Bikin Website Khusus Corona
Google tengah menjalin kerja sama dengan Pemerintah AS untuk mengembangkan situs website yang berisi informasi tentang virus corona (COVID-19).
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.